The Professionals, Heist Movie Pertama di Indonesia
Film garapan sutradara Affandi Abdul Rachman ini merupakan heist movie pertama di Indonesia.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah Anda pencinta heist movie, film mengenai sekelompok orang yang bekerja sama untuk melakukan sesuatu, seperti pencurian, perampokan, penculikan, atau penyelundupan, dalam konteks sci-fi, spy, intelligence, atau action?
Jika jawabannya adalah ya, film The Professional akan menjadi pilihan tepat untuk ditonton bersama teman-teman.
Film garapan sutradara Affandi Abdul Rachman ini merupakan heist movie pertama di Indonesia.
"Film bergenre action di Indonesia kan banyak, tapi film ini dibuat dengan pendekatan baru. Ini lebih ke smart action, bukan yang berdarah-darah atau tembak-tembakan, tapi seru karena ini banyak menggunakan taktik atau strategi," ujar Lukman Sardi selaku pemain dan produser kreatif film tersebut ketika ditemui dalam gelaran tahunan Indonesia Comic Con di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2016).
"Ini heist movie pertama di Indonesia. Kalau sebelumnya udah lihat heist movie, kayak 'Mission Impossible' dan lain-lain, ini di Indonesia yang pertama," tambah aktor Cornelius Sunny.
The Professionals bercerita mengenai tokoh Abi (diperankan oleh Fachri Albar) yang dikhianati oleh rekan bisnisnya, Reza (diperankan oleh Arifin Putra).
Abi pun berencana membalas dendam dengan cara mengumpulkan orang-orang yang ahli dalam bidang masing-masing, yakni Cokro (diperankan oleh Lukman Sardi) yang adalah seorang ahli mekanika analog, Jo (diperankan oleh Ricard Kyle) yang adalah penantang maut, Ferry (diperankan oleh Cornelis Sunny) yang adalah ahli digital, dan Sophie (diperankan oleh Melayu Nicole) yang ahli dalam skema pelarian.
"Pada dasarnya, ini cerita tentang pertemanan. Ketika pertemanan itu pecah, akhirnya menjadi misi balas dendam. Abi ingin balas dendam dengan musuh bebuyutannya, itu gue. Ya, udah, dia pikir kalau sendirian nggak akan bisa. Akhirnya, dia mengumpulkan tim yang terdiri atas orang-orang terbaik dengan keahlian masing-masing," tutur Arifin Putra mengenai film tersebut.
"Basicly, it's revenge," celetuk Fachri Albar.