TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil pemeriksaan DNA antara milik Gatot Brajamusti dengan seorang anak pelapor berinisial C diketahui sangat identik.

Namun pihak Polda Metro Jaya belum dapat menetapkan pria yang akrab disapa Aa Gatot itu sebagai tersangka pencabulan.

Alasannya disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi lantaran pihaknya masih harus melakukan sejumlah prosedur penyelidikan terlebih dahulu, mulai dari pemeriksaan Aa Gatot hingga gelar perkara sebagai tahapan penetapan tersangka dalam kasus tindak pidana.

"Belum bisa (tersangka-red), statusnya masih terlapor. Tinggal menunggu prosedur formilnya saja. Kalau sudah (tersangka-red) akan dijemput untuk gelar perkara dan diperiksa," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (19/10/2016).

Hasil pemeriksaan DNA milik Aa Gatot sendiri katanya untuk melengkapi laporan adanya dugaan pemerkosaan terhadap perempuan berinisial C yang diterima Subdit Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

"Nilainya 99 persen otentik antara DNA Gatot dan anak C, mirip," ungkapnya.

Hasil DNA tersebut dikatakannya dapat menguatkan jika anak C merupakan hasil hubungan gelap antara Aa Gatot dengan C.

Hal tersebut pun dapat menjadi bukti adanya tindak pidana pencabulan yang terjadi.

Diketahui selama masih menjadi pengikut Aa Gatot sejak tahun 2007 hingga tahun 2011, C dicekoki aspat yang belakangan diketahui narkotika jenis sabu dan perkosa puluhan kali hingga hamil dua kali.

Pada Kehamilan pertama, C dipaksa Aa Gatot menggugurkan kandungan, sementara pada kehamilan kedua, C melahirkan seorang anak yang kini berusia empat tahun. (Wartakotalive.com/Dwi Rizki)