Anggita Sari Tak Jadi Polisikan Ronald, Usai Mengadu ke Kapolres Tanjung Perak
Kapolres Tanjung Perak Surabaya AKBP Takdir Mattanete mengakui menerima pesan WhatsApp dari model dewasa Anggita Sari.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Fatkiul Alamy
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Kapolres Tanjung Perak Surabaya AKBP Takdir Mattanete mengakui menerima pesan WhatsApp dari model dewasa Anggita Sari.
Dalam pesannya Anggita mengaku dipukuli pria bernama Ronald Hendriadi di dalam kamar sebuah hotel di Jalan Embong Malang Surabaya.
Pesan itu masuk ke ponsel Takdir pada Selasa (15/11/2016) malam. Takdir baru membaca pesan tersebut pada Rabu (16/11/2016) pagi.
“Nomor HP saya kan terbuka dan siapa pun boleh tahu. Banyak masyarakat yang punya dan menyimpan nomor HP saya, termasuk Mbak Anggita,” kata Takdir menjawab Surya.
Setelah membaca isi pesan yang dikirim Anggita, Takdir langsung membalas dan berkomunikasi dengan artis yang sempat heboh lantaran kasus prostitusi online di Surabaya ini.
Takdir menanyakan bagimana kejadian pemukulan yang dialami Anggita. Komunikasi itu dilakukan, sebagai bentuk pelayanan Takdir yang merupakan anggota Polri.
“Kami memberi pelayanan kepada siapa pun. Sebagai anggota Polri, harus terbuka dan baik dalam memberikan layanan,” sebut mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini.
Setelah diklarifikasi lewat WhatSapp, Anggita memberi jawaban bahwa persoalan dengan Ronald Hendriadi sudah bisa diselesaikan.
Kepada Takdir, Anggita mengaku tidak jadi melaporkan penganiayaan yang dialaminya kepada polisi.
“Anggita mengaku masalahnya sudah selesai dan tidak mau dibesar-besarkan. Recana lapor ke polisi akhirnya batal dilakukan,” jelas Takdir.
Nike, manajer Anggita, yang dihubungi Surya tidak bisa memberikan komentar banyak. Alasannya, ia tidak ikut mendampingi Anggita yang sedang ada acara di Surabaya.
“Saya tidak ikut ke Surabaya, ini di Jakarta. Saya juga belum tahu secara langsung soal kabar Anggita dipukul oleh Ronald,” aku Nike.
Nike baru tahu Anggita dipukuli Ronald melalui instagram milik Anggita. Sedang konfirmasi atau penuturan langsung dari Anggita belum diterima.
“Saya belum menerima telepon dari Anggita soal itu (pemukulan). Saya ingin tahu pengakuan dari Anggita secara langsung dulu. Jadi, saya belum bisa memberi kerangan apa-apa,” aku Nike.
Dia sudah mengirim pesan lewat WhatsApp, tapi tidak direspon Anggita. Padahal, Nike ingin mendapat penjelasan soal kejadian yang dialami Anggita di Surabaya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.