Dicurhati Janda yang Hidupnya Tertindas, Sandiaga: Perempuan Hebat
Kampanye Terbatas Sandiaga Salahudin Uno dihebohkan dengan kehadiran janda empat anak. Siapa dia?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampanye Terbatas yang dilakukan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno di GOR Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur pada Minggu (4/12/2016) petang dihebohkan dengan kehadiran Tina (47) seorang janda empat anak.
Tina mengaku, dia mengalami kesulitan karena ditinggalkan suaminya dan harus membesarkan empat orang anaknya yang beranjak dewasa.
Curahan hati (curhat) warga Jalan Persatuan RT 13/08 Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur itu disampaikan ketika Sandi melempar kesempatan kepada warga untuk bertanya.
Tina, yang kebetulan berada di baris paling depan pun bersemangat menunjuk tangan.
Dalam pernyataannga, Tina menyampaikan jika banyak ibu di sekitar rumahnya kini menyandang status janda, baik dicerai atau meninggal dunia.
Lewat segala keterbatasan, para ibu itu katanya berjuang menjadi single parent untuk menghidupi keluarga, khususnya anak-anak.
Namun, nasib katanya tidak selalu berpihak kepada para ibu. Lantaran banyak yang tidak mengenyam pendidikan tinggi ataupun sudah melupakan Ijazah, banyak dari mereka yang bekerja serabutan, mulai dari buruh cuci, pembantu rumah tangga ataupun berjualan kue kecil-kecilan di depan rumah.
Tetapi, hal itu dianggap tidak bisa menutupi kebutuhan keluarga.
"Para ibu itu seperti saya, kami tertindas, kami tidak bisa apa-apa. Kalau Insya Allah bang Sandi jadi (memimpin ibu kota) berikan kami pekerjaan, kami punya keterampilan, kami bisa bekerja, walaupun banyak dari kami itu sudah berusia lanjut. Tapi, saya yakin kami bisa berusaha untuk anak-anak," ungkapnya.
Ungkapan Tina membuat ratusan warga yang hadir seketika riuh.
Sandi pun mencoba balik bertanya berapa jumlah janda yang hadir di GOR Ciracas. Setelah dihitung cepat, ternyata jumlahnya ada sebanyak 40 orang.
"Waduh banyak juga ya jandanya, saya kira-kira ada lebih dari 40 orang. Kalian ini memang perempuan yang hebat, kedepannya kami akan berdayakan, mulai dari yang berusia produktif hingga lansia. Semua warga, termasuk para single parent akan dilatih, diberikan permodalan, pendampingan hingga mandiri," ungkapnya.
"BTW (By The Way), kalau mau tahu, di daerah Pusat dan Barat itu paling banyak duda-dudanya, kalau nggak percaya, bisa ditanya. Tapi, ada tapinya bu, usianya sudah di atas produktif, 80 tahun," tutupnya disambut teriakan dan tawa para ibu.
Ditemui terpisah, Tina mengaku, masih terbebani kebutuhan keluarga, walaupun Dana Rizki Pratama (24) anaknya yang paling besar kini baru diterima kerja di restoran Perancis di Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (5/12/2016).
Sebelumnya, Dana sempat berkuliah di Institut At-tahiriyah Fakultas Pariwisata, tetapi pendidikannya tidak dapat diselesaikan karena tidak memiliki biaya.
Sementara, Bella Riska Pratiwi (21) anak ketiganya kini masih berkuliah di STIE Pertiwi Jurusan Administrasi Perkantoran menginjak semester lima, Rian Tri Pradana (16) bersekolah di SMA Prima Prestasi Cilangkap dan Risya Aulia Pranita (14) kini menginjak Kelas IX SMP 237 Jakarta.
"Berat memang, saya jalanin, tapi apa boleh buat, sejak bapaknya anak-anak (Janadi, 46) meninggal 5 Mei 2013, selama tiga tahun ini saya kerjain apa yang disuruh orang, kayak katering, bikin kue, jualan baju-pokoknya apa aja supaya anak bisa makan-sekolah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.