Kisah Siege of Jadotville, Nasib Pasukan yang Dilupakan
Alkisah, saat itu Angkatan Bersenjata Irlandia yang masih baru dan tak berpengalaman itu ingin menunjukkan kontribusinya kepada dunia.
Editor: Mohamad Yoenus
PBB, dalam upayanya untuk membuktikan diri bertaji, memutuskan untuk melaksanakan operasi Morthor untuk membebaskan Elizabethville dari pasukan yang setia kepada Tshombe.
Namun perencanaan yang prematur dan kurang matang dari Dr Conor Cruise O’Brien yang diutus khusus oleh Sekjen PBB Dag Hammarsjkold justru berakhir menjadi pembantaian berdarah.
Pembantaian itu terjadi di stasiun radio Elizabethville ketika pasukan PBB dari India menggranat dan menembaki loyalis Tshombe yang tak bersenjata dan berlindung di stasiun radio tersebut.
Para industrialis yang mendukung Tshombe pun tidak tinggal diam. Mereka mengutus para tentara bayaran untuk menyerbu Jadotville tepat pada hari Minggu di bulan September dimana sebagian besar prajurit sedang menjalani misa kudus.
Berkat mata yang awas dari Bill Ready (Sam Keeley), kontingen Irlandia ini balik melawan dan bisa memukul balik para tentara bayaran. Para pasukan perdamaian PBB tersebut yang awalnya hijau, dengan cepat beradaptasi dengan kondisi dan menjadi tentara sejati.
Dalam sejumlah kontak tembak yang berlangsung berhari-hari, pasukan Irlandia yang kalah jumlah dan amunisi bisa mengalahkan musuh yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan dengan taktik yang brilian.
Bukan hanya serbuan lebih dari 2.000 tentara bayaran, hujan mortir dan bahkan serangan udara dari jet Fouga Magister juga dihadapi hanya dengan modal nekat dan tidak kenal takut.
Pasukan Irlandia yang berharap datangnya bantuan harus gigit jari karena ketidakpedulian komandan kontingen Irlandia Jenderal McEntee yang lebih memilih bermain politik dibanding menyelamatkan anak buahnya.
Pasukan Irlandia baru menyerah ketika banyak yang terluka dan benar-benar sudah kehabisan amunisi, air, dan perbekalan. Hebatnya, tidak seorangpun gugur sementara puluhan tewas di pihak tentara bayaran.
Apa lacur, keberanian dan perlawanan kontingen pasukan perdamaian PBB asal Irlandia ini justru dilupakan di negerinya sendiri, hanya karena keputusan Commandant Pat Quinlan yang memutuskan menyerah karena memang sudah tidak ada opsi lain.
Pat Quinlan bahkan dianggap pecundang . Pemerintah Irlandia sendiri baru membersihkan namanya dan anggota Kompi A pada tahun 2004, sesudah Kolonel Pat Quinlan meninggal dunia.
Bagi anda penikmat film berbau mesiu, jangan lewatkan The Siege of Jadotville. Banyak hal menarik bisa disaksikan di film ini, termasuk properti orisinil seperti truk Bedford yang digunakan mengangkut pasukan dan Land Rover klasik.
Seragam dan perlengkapan prajurit Irlandia pun dibuat seotentik mungkin.
Sejumlah adegan membuat penonton menahan napas. Contohnya saat Bill Ready menembak jitu dengan Bren. The Siege of Jadotville dijamin akan menjadi tontonan yang enak untuk menghabiskan waktu liburan Anda. So, Netflix and chill bersama The Siege of Jadotville! (*)