Kepada Polisi Istri Manajer JKT48 Bilang Kematian Suaminya Sudah Takdir
Polisi memastikan manajer JKT48, Inao Jiro (48), meninggal karena bunuh diri, bukan korban pembunuhan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi memastikan manajer JKT48, Inao Jiro (48), meninggal karena bunuh diri, bukan korban pembunuhan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Inao dipastikan bunuh diri di kediamannya, di Perumahan River Park Blok GE 4 Nomor 3, RT 2, RW 2 Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (21/3/2017).
"Kan' sudah kami sampaikan, kami ada dokter, olah Tempat Kejadian Perkara kita cek ya bunuh diri," ujar Argo di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).
Kepolisian telah meminta izin untuk melakukan investigasi medis jenazah untuk memeriksa sebab kematian atau otopsi.
"Dari pihak kedutaan dan keluarga sudah datang dan bertemu penyidik polres. Keluarga ini tak menginginkan adanya otopsi. Kemudian, kita sebagai penyidik memberikan pengertian. Tapi ya mungkin budaya di Jepang sana atau bagaimana, tidak dilakukan otopsi," ujar Argo.
Pihak keluarga enggan melakukan otopsi terhadap jenazah Inao.
Istri korban, Reny Damayanti (35) menyampaikan kepada polisi kematian Inao memang sudah takdir.
"Istrinya menyampaikan kalau ini sudah takdir," ujar Argo.
Saat ini, kepolisian juga belum mendapatkan motif Inao melakukan bunuh diri, "Belum dapat ya," sambung Argo.
Sebelumnya, Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, pertama kali yang melihat Inao gantung diri adalah asisten rumah tangganya, Suyati (28).
Pukul 09.00 WIB, Inao masih terlihat beraktivitas di rumahnya, Perumahan River Park Blok GE.4 Nomor 3 RT 2/RW 2 Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
Sekitar pukul 11.00 WIB korban masuk ke dalam kamar tidurnya . Pukul 15.00 WIB Suyati menjemput anak korban, Zhopie (11) di sekolah. Pukul 17.00 WIB, Zhopie sempat memanggil ayahnya yang berada di dalam kamar.
"Sempat mengetuk dan memanggil korban, namun tidak ada jawaban," ujar Mansuri saat dihubungi wartawan, Rabu (22/3/2017).
Sekitar pukul 17.00 WIB, istri korban, Reny Damayanti (35) pulang kerja. Reny sempat memanggil Inao berkali-kali yang berada di dalam kamar. Tapi, korban tak menjawab. Reny meminta Suryati untuk melihat dari jendela. Ternyata, Suryati melihat Inao sudah dalam kondisi gantung diri.
"Melihat korban menggantung di dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar tidur dengan menggunakan seutas tali," ujar Mansuri.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Reny memanggil petugas keamaan setempat untuk mendobrak kamar Inao.
"Dan berusaha memotong kain yang digunakan untuk gantung diri di atas pladon kamar mandi," ujar Mansuri.
Setelahnya, pada pukul 18.30 WIB, Inao setempat membawa korban ke Rumah Sakit Bintaro dengan mobil pribadi, namun korban tidak tertolong dan meninggal dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.