Begini Cara Pandang Glenn Fredly Tentang Vonis Ahok
Glenn mengaku tergerak hatinya untuk memikirkan politik Indonesia ke depan, tak hanya untuk Jakarta.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Musikus Glenn Fredly (41) sedih mendengar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (9/5/2017).
Melihat putusan itu, Glenn mengaku tergerak hatinya untuk memikirkan politik Indonesia ke depan, tak hanya untuk Jakarta.
Bagaimana cara Glenn memandang kasus ini?
"Soal vonis Ahok saya melihat ada hal yang menurut saya bicara lebih dari soal ideologi. Bicara kita melihat ini keberadaan sebagai bangsa ke depan," kata Glenn Fredly saat ditemui di acara jumpa pers 'Konser Musika Foresta', di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).
"Saya personal ingin melihat ini sebagai bentuk bagaimana melihat Indonesia dalam konteks keberagaman dan menjaga kebinekaan kita," sambungnya.
Mantan suami Dewi Sandra ini menambahkan, ia berharap langkah konkret dari vonis dua tahun yang dijatuhkan kepada Ahok.
"Saya sangat berharap langkah konkret, misalnya pasal yang menjerat Ahok seharusnya bisa dihapuskan karena tidak sesuai. Kita demokrasi di sini, pasal itu sangat mengganggu kita berdemokrasi," tuturnya.
"Semua orang ingin dunia hukum kita maju. Kita sebagai tonggak penting Indonesia ke depannya. Dari kasus Ahok dan banyak kasus yang sama, yang akhirnya terjebak dalam konteks politik," sambungnya.
Glenn melihat kasus Ahok bukan dalam konteks Jakarta saja, melainkan kebinekaan yang terjadi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Sekarang berbicaranya bukan nasionalisme, tapi lebih kepada hal konkret untuk menyikapi ini di tengah masyarakat Indonesia yang kelihatannya agak terpecah belah," paparnya.
Melihat masyarakat Indonesia sedang terpecah belah, pelantun 'Januari' itu mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawab semua pihak, dan tentu elite-elite politik Indonesia.
"Saya yakin Ahok menyadari betul sebagai politisi apa konsekuensinya. Saya sebagai masyarakat, ini menjadi tanggung jawab semuanya dalam konteks kita sebagai berbangsa. Kita bisa menahan diri dan tidak terpancing suapaya tidak memperkeruh suasana," tambah Glenn Fredly. (*)Ahok Dihapus tambah Glenn Fredly. (*)