Mengapa Tsania Marwa Tolak 3 Kardus Barang yang Dikirim Atalarik Syach?
Atalarik sempat mengirimkan barang-barang milik Marwa, namun Marwa menolak.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Perseteruan antara Tsania Marwa dan Atalarik Syach belum juga berakhir.
Bahkan, dua hari yang lalu, pihak Atalarik sempat mengirimkan barang-barang milik Marwa, namun Marwa menolak.
"Dua hari yang lalu, hari Minggu, Atalarik sudah coba dengan iktikad baik, menyuruh orang-orangnya mengantarkan tiga dus besar ke rumah Marwa."
"Sudah sampai depan pagar dan disampaikan ke Marwa, apa saja isinya tetapi Marwa menolak," papar kuasa hukum Atalarik, Junaidi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Grid.ID.
"Saya nggak tahu alasannya apa yang pasti barang itu kembali lagi dengan alasan yang kita nggak tahu," lanjut Junaidi di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/5/2017).
Padahal, diungkapkan Junaidi, Marwa telah mensomasi Atalarik sebanyak dua kali, agar mengembalikan barang-barangnya.
"Kalau tidak mengembalikan barang-barangnya, dihukum ancaman pidana perdata."
"Ya, mungkin Atalarik sedikit takut, dikembalikan itu.”
“Kalau kenyataan enggak diterima, ya kita mau apa," cerita Junaidi.
Ketika dikonfirmasikan ke pihak Tsania Marwa, kuasa hukumnya menepis kabar penolakan barang-barang oleh Tsania Marwa.
"Jadi pertamanya diawali dengan kekecewaan, bukan tidak diterima."
"Segala apa yang dikembalikan sebenarnya diterima.”
“Tapi, diperiksa dulu apakah benar ini barang-barangnya," ujar Rizam Tadjoedin, kuasa hukum Tsania Marwa saat dijumpai di tempat yang sama.
Adapun barang-barang yang sudah dikirimkan antara lain mas kawin, keperluan salat, barang pribadi, dan beberapa buku.
"Mas kawin yang pernah dulu diberikan Atalarik kepada Marwa itu kemarin dipulangkan (dikasih ke Marwa).”
“Kemudian keperluan-keperluan salat, ini kan menyambut Ramadan.”
“Dengan iktikad baik, mungkin Marwa membutuhkan ada Al-Quran, ada tasbih yang dulu dari Makkah.”
“Beberapa barang-barang pribadi, termasuk beberapa kardus buku-buku, karena kan Marwa sarjana psikologi kan," papar Junaidi.