Fakta Anniesa Hasibuan: Tak Punya Latar Belakang Desain sampai Klien Pertama Suaminya Sendiri
Diketahui, istri Andika Surachman selaku Direktur First Travel lebih dikenal publik sebagai perancang kondang pakaian muslimah.
Editor: Ravianto
"Dari hasil penelitian sementara, diketahui bahwa dana yang disetorkan calon jamaah umroh selain digunakan untuk memberangkatkan umroh, juga digunakan untuk kepentingan pembelian aset-aset pribadi," imbuhnya.
Diketahui, istri Andika Surachman selaku Direktur First Travel lebih dikenal publik sebagai perancang kondang pakaian muslimah. Sejumlah karyanya sudah go international hingga Eropa dan Amerika Serikat.
Bahkan, salah satu karyanya bertajuk "Pearl Asia" telah menembus New York Fashion Week pada 2016.
Andika Surachman-Anniesa Hasibuan lewat akun media sosialnya, kerap menampilkan foto-foto pengalamannya saat berlibur keliling dunia.
Tengok saja foto-foto saat keduanya holiday di beberapa negara Eropa dengan latar perbukitan salju, di Grand Canyon Amerika Serikat dengan tampilan sejumlah helikopter, Dubai, Islandia hingga saat berada di hotel bintang lima dengan memegang iPhone berlatar belakang Ka'bah.
Gaya hidup glamor dan fashion mewah terlihat kental dari seorang Anniesa Hasibuan. Selain foto saat berada di ruang pesawat kelas VVIP, ia lewat akun Instagramnya, @anniesaahasibuan, juga memamerkan sejumlah pose sembari menenteng tas mewah.
Baca: Ibunda Ayu Ting Ting Kembali Jadi Obrolan Netizen, Kali Ini Gara-gara Apa?
Setidaknya ada lebih 20 tas mewah bermerek berbagai varian yang terpajang di akun media sosial Anniesa Hasibuan.
Di antaranya tas merek Hermes, Chanel, Moschino, Valentino, Fendi, Dior, Louis Vuitton hingga MCM.
Untuk tas Small Boy Channel Handbag yang ditenteng Anniesa dibanderol dengan harga kisaran Rp 50 jutaan. Sementara, satu tas Hermes Birkin, berkisar antara Rp 230 juta hingga Rp 500 jutaan.
Jika ditotal, harga lebih 20 koleksi tas mewah Anniesa mencapai angka miliaran rupiah.
Kuasa hukum Andika-Anniesa, Deski, sempat menyebut tak ada dana calon jemaah First Travel yang dipakai oleh kliennya untuk biaya liburan ke luar negeri maupun pembelian barang mewah pribadi yang dikenakan.
Menurutnya, dana untuk biaya liburan pasutri tersebut berasal dari keuntungan atau profit pengelolaan First Travel selama tujuh tahun terakhir.
"Kalau dibilang, jangan-jangan uang jemaah dipakai? Wajarlah, keuntungan dia ada. Selama berdiri 7 tahun memang cari, makanya di situ. Tapi kalau uang jemaah dipakai, saya rasa enggak," kata Deski di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, 11 Agustus 2017 lalu.