Keluarga Momo Geisha Memohon Maaf Atas Kesalahan Mendiang Sang Ayah
Bahkan sang ayahnya yang selalu mewanti-wanti anggota keluarga yang lainnya untuk hidup sehat.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Fopin Sinaga, abang kandung Momo Geisha mengungkapkan tak percaya atas kepergian sang ayah, Jabonar Sinaga.
Karena setahunya, ayahnya sangat menjaga pola hidup sehat.
Bahkan sang ayahnya yang selalu mewanti-wanti anggota keluarga yang lainnya untuk hidup sehat.
Terkait meninggalnya sang ayah, Fopin mewakili keluarga mohon maaf atas kesalahan ayahnya.
"Atas nama keluarga, saya memohon maaf atas kesalahan bapak semasa hidupnya. Kami juga mohon doa agar diberikan kelancaran sampai ke pemakaman nanti," katanya.
Jabonar Sinaga sendiri meninggalkan seorang istri, T. Boru Nainggolan dan lima orang anak yang terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan serta beberapa orang cucu.
Terkait meninggalnya Jabonar Sinaga, ayah kandung Momo Geisha, acara adat Batak Tonggo Raja rencananya digelar Kamis (21/9/2017) malam.
Hal tersebut diketahui dari selebaran karton putih yang ditempel di dinding depan rumah duka, di Jalan Kurnia, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki.
Begini tulisan yang ada di karton yang ditempel tersebut:
BOA BOA DIHITA
TONGGO RAJA
HARI: KAMIS
JAM: 20.00 WIB (8 Malam)
Dilansir dari laman Wikipedia, Tonggo Raja merupakan salah satu upacara adat Batak Toba yakni pertemuan keluarga secara sepihak yang diselenggarakan oleh keluarga pihak perempuan bersama kerabatnya (dongan sabutuha), boru/bere, Pariban, Aleale dan teman sekampung (dongan sahuta) untuk membicarakan persiapan acara tertentu, yang akan diselenggarakan oleh Hasuhuton (penyelenggara acara/pesta) dan pada acara ini pihak hulahula belum diikutkan sesuai dengan adat yang berlaku.
Tonggo raja adalah semacam pembentukan panitia (parhobas) sekaligus untuk membahas hal-hal apa yang akan persiapkan/direncanakan pada acara tertentu. (*)