Slamet Raharjo: Bahaya dan Manfaat Sebuah Tontonan Ditentukan Penontonnya
aktor dan sutradara film senior Slamet Raharja mengungkapkan bahwa bahaya dan manfaat sebuah tontonan tidak ditentukan oleh tontonan itu sendiri.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi pro kontra penayangan film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI, aktor dan sutradara film senior Slamet Raharjo mengungkapkan bahwa bahaya dan manfaat sebuah tontonan tidak ditentukan oleh tontonan itu sendiri.
Namun bagi Slamet, hal itu ditentukan oleh penontonnya.
Hal itu diungkapkan Slamet usai menjadi salah satu narasumber dalam diskusi Setelah Teguh Karya di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat (23/9/2017).
"Nah saya kira, bahaya atau manfaatnya tidak ditentukan oleh tontonan, ditentukan siapa yang nonton. Nah anda mau nggak memiliki kualitas sebagai penonton?" ungkap Slamet.
Menurut aktor dan sutradara kelahiran Serang, 21 Januari 1949 itu, dirinya tidak punya kepentingan untuk melarang atau menganjurkan film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI itu.
Itu karena Slamet merasa dirinya bukanlah orang yang suka dilarang-larang dalam berkarya.
Bagi Slamet, siapapun yang punya kuasa misallan uang atau kesempatan penayangan itu sah-sah saja.
Namun Slamet juga mengingatkan kepada orang terdidik untuk menghitung maksud dan tujuan dari penayangan film tersebut.
Foto: aktor dan sutradara film senior Slamet Raharja usai menjadi salah satu narasumber dalam diskusi Setelah Teguh Karya di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat (23/9/2017).