Perjuangan Panjang Acha Septriasa Melahirkan, Kisahnya Bikin Nangis
Acha melahirkan pada 21 September 2017 di Royal Hospital for Women Sydney, pukul 12.14 waktu NSW.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Sudah kodrat dari Tuhan bahwa seorang perempuan melahirkan keturunan-keturunan untuk generasi selanjutnya.
Akan tetapi proses ini bukan perkara mudah, nyawalah taruhannya.
Rasa sakit yang ribuan kali lipat harus dirasakan oleh kaum hawa yang melahirkan keturunannya.
Inilah yang dirasakan oleh aktris cantik Acha Septriasa saat melahirkan beberapa hari ini.
Acha melahirkan pada 21 September 2017 di Royal Hospital for Women Sydney, pukul 12.14 waktu NSW.
Rupanya ada cerita panjang yang dituliskan istri dari Vicky Kharisma itu.
Melalui caption-caption panjang di akun Instagramnya Acha bercerita.
"Di lorong persalinan itu, suatu hari yang ku tunggu-tunggu, aku tak sabar menanti seorang putri kecil yang baru ku pikirkan nama nya.. lewat mimpi.
Aku melalui sesuatu yg tak terbayangkan, blm pernah ku rasakan, bahkan tak pernah ku imajinasikan sblm nya..
Menunggu seakan waktu lambat sekali berjalan, berharap dan berandai smua pasti kan berlalu dengan cepat, tapi segala kehendak Nya tak ada seorang pun yang tahu. Aku hanya pasrah dan berserah.
Jam 6.15 pagi ke Rumah sakit tanggal 19 september ( pas sekali 40 minggu ) ketuban blm pecah tapi kontraksi sudah 5 menit sekali.. midwife menolak ku stay berlama2 di RS dan menyatakan "u are too pretty for labor" tanda nya aku msh blm cukup terlihat 'sakit' layak nya ibu yg siap melahirkan"
Tulis Acha yang berusaha menceritakan rupanya dia sudah merasa kontraksi sejak tanggal 19.
Akan tetapi oleh pihak rumah sakit diminta pulang dulu.
"Saat itu setelah pulang ke rumah, aku masih merasakan masakan mama , mama masak udang balado dan sayur toge , enak sekali.. sesekali aku minum air dingin atau hangat untuk menanggulangi rasa sakit di bagian perut. Dan duduk di Birth ball yang baru ku beli 4 hari lalu..
kontraksi tiba2 menjadi 20 menit sekali, sepanjang 3 menit . Suami ku mulai tenang2 saja, dan semua kembali seperti awal semula.. Sampai- sampai aku memijit punggung mama yang baru landing semalam, untuk menginduksi secara alami demi proses bersalin yang cepat. Mijit mama sendiri, mungkin udah 7 bulan terakhir belum pernah ku lakukan lagi.. hari itu, mama sampai pulas tertidur.
Sore pun berlalu, dan blm ada tanda juga, tiba-tiba saat buang air kecil aku menemukan bleeding coklat kemerahan ( bukan warna darah segar ) setelah aku tlf rumah sakit, dr ciri2 yang aku sebutkan mereka blg itu hal yg normal.
Petunjuk early labor pun menurut midwife dr pihak rumah sakit hanya dpt di indikasikan kalau ada pecah ketuban, pendarahan ( darah merah berwarna segar ), atau interval kontraksi 3 kali sepanjang 2-3 menit dalam waktu 10 menit.
Malam hari aku tidur awal, jam 11 malam aku merasakan kontraksi yg hebat setiap 7 menit sekali, dan suami ku blm berani tlf rumah sakit krn tanda pecah ketuban blm ada.
Setelah aku menyatakan tidak kuat, akhirnya dia menelfon pihak RS dan mereka memperkenankan kami dtg kedua kali untuk check pembukaan. Hasilnya ? Jam 3.30 pagi ( tanggal 20 september ) Masih bukaan dua.
Dr ruangan delivery suite kami di sarankan pulang, tapi aku menolak, alhamdulillah masih tersedia kamar di ruang inap, postnatal. Jadi lah aku mama dan suami bermalam di RS, setelah dua kali kami di sarankan pulang ke rumah.."
Meskipun disarankan untuk pulang, Acha tetap ingin siap di rumah sakit saja.
Bahkan dengan ditemani sang bunda, Acha sempat minta maaf pada ibunya.
"Tgl 20 september pagi hari nya , sarapan datang. Mama dan suami ku yg bermalam di dlm kamar ku tidur di kursi menjadi saksi muncul nya kontraksi demi kontraksi, saat itu jam 7.30 pagi aku di beri 2 butir obat penahan sakit, aku ditawarkan menyuntikkan morphine utk menanggulangi kontraksi , tp baru ku "iya kan" pada jam 9.30 sehabis hot shower ( disarankan oleh midwife juga utk relaxation )
Sehabis mandi, aku diam di tempat tidur, kontraksi ku TAHAN krn tak ingin melihat muka mama dan suami tak tega mengkasihani aku . 24 jam lebih, blm ada hasil maju nya bukaan.
Suami ku hampir desperate kata nya, apa kita harus menunggu sampai hari ke - 3 untuk bayinya sampai lahir ? Krn case tiap orang berbeda. Suami ku membeli kopi dibawah sekaligus membeli sarapan yg lebih berat untuk ku makan .
Jam 10 pagi aku merasakan kontraksi lanjutan yg lebih hebat lagi, sampai2 aku remas jemari dan lengan ibu ku, tanpa dia berkata apa2 kecuali hanya doa yg ku tau dia panjatkan dlm hati nya.
Disitu aku bicara saat sakit nya melemah, aku bilang sama Mama , "ma maafkan aku yaa.. aku akhirnya tau sakit nya melahirkan seorang anak, maafin aku yaa .. doain acha maa"
Akhirnya bayi bernama Brigdia Kalina Kharisma lahir tengah hari waktu setempat.
Dari cerita Ini Acha berusaha menyampaikan pesan para wanita yang melahirkan juga untuk yang akan bersalin.
"Sebenarnya makna yang ingin ku share dalam cerita ku ini, tidak penting seperti apa proses nya, obat penahan sakit apa yg harus di pilih, atau metode apa yg paling ampuh untuk mempercepat induksi, yang paling penting yg aku rasakan adalah , melahirkan perlu positive thinking, perlu semangat, dan perasaan optimis berjuang semata ingin bertemu dengan darah daging kita .
Kalau kita menyerah di titik tertentu, gak akan menjadi apa2 . Perasaan ikhlas dan sabar bener2 di ajarkan dlm perjalanan menjadi seorang ibu. Baik normal, caesar, water birth , dll. Smua memiliki perjuangan yg TIDAK pantas di beda- bedakan.
Semua perjuangan ibu adalah sama, mempertaruhkan nyawa untuk menyambung kehidupan seseorang ke dunia. Setiap anak memilih untuk di lahirkan dengan cara nya sendiri dalam takdir nya sendiri."
Cerita panjang Acha membuat banyak netizen yang menyimak tak kalah merinding juga menitikan air mata.
Kini Acha dan Vicky merasa sangat bahagia karena hidup mereka sudah terlengkapi.
@ayyyuyayuuu "Merinding baca nya kak @septriasaacha, selamat kakak atas kelahiran nya insya Allah sehat teruss ibu dan debat nya "
@devy_mardiana "Merinding baca captionnya @septriasaacha dan setuju bangeet buat new mom satu ini..sehat2 terus buat kak acha dan baby brie.."
(Tribunstyle.com/Sinta Manila)