Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Lewat Pesan Ini, Bondan Winarno Sempat Bongkar 'Rahasia Besar' Penyakitnya

Sebelum meninggal, Bondan Winarno sempat membongkar rahasia besar penyakitnya kepada komunitas Jalan Sutra.

Penulis: Rendy Sadikin
zoom-in Lewat Pesan Ini, Bondan Winarno Sempat Bongkar 'Rahasia Besar' Penyakitnya
instagram
Bondan Winarno 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka menimpa para penggemar kuliner dan traveling.

Ya, seorang ikon sekaligus pakar kuliner Bondan Haryo Winarno meninggal di RS Harapan Kita, Jakarta, pada Rabu (29/11/2017) pukul 09.05 WIB.

Semasa hidupnya, dia memelopori dan menjadi ketua Jalansutra, suatu komunitas wisata boga yang sangat terkenal di Indonesia.

Siapa sangka, sebelum meninggal, pria yang karib dengan jargon 'Pokoke Maknyus' tersebut sempat menuliskan pesan kepada komunitasnya.

Pesan tersebut diunggah oleh pemilik akun jejaring sosial @arieparikesit.

"Beberapa saat lalu di milis @jalansutra Pak Bondan sempat buka rahasia sbb. Keluarga JSku memang menjadi sapaan kesayangan beliau di milis," kicau akun @arieparikesit.

Berikut pesan Bondan Winarno di milis tersebut:

Berita Rekomendasi

Keluarga JS-ku,

Mohon maaf bila selama beberapa hari ini saya menyembunyikan sebuah rahasia besar dari Anda semua.

Saya ceritakan sejak latar belakangnya.

1. Th 2005, dlm penerbangan SIN-JKT, saya merasakan ujung2 jari tangan kanan saya ba'al alias kesemutan. Begitu mendarat di CGK, saya telepon minta advis Dr. Sindhiarta Mulya. Saya disarankan segera menuju RS yg dkt dgn rumah saya untuk menjalani pemeriksaan MRI. Krn waktu itu saya masih tinggal di Bintaro, saya lgsg ke RS Premier Bintaro. Eh, ternyata Dr. Sindhi sudah menunggu saya di sana. Setelah MRI, saya disarankan observasi di RSP Bintaro selama 3 hari. Kesimpulan: cardiologist strongly suspected penyumbatan arteri jantung dan saya harus menjalani kateterisasi sesegera mungkin. In contrary, neurologist di RS yg sama mengatakan bahwa yg saya alami sama sekali bukanlah penyakit jantung.

2. Saya mencari second opinion di RSPI. Kesimpulan sama: cardiologist bilang harus kateterisasi segera. Neurologist RSPI juga bilang: bukan masalah jantung.

3. Dalam kebimbangan, saya tidak menjalani kateterisasi. Saya hanya minum Plavix ( pil pengencer darah) untuk menghindari penyumbatan arteri.

4. Setahun setelah minum Plavix terus-menerus, saya nyaris pingsan di rumah Yohan Handoyo setelah minum wines dan makan steaks masakan Adi Taroe. Untung rumah Yohan di Bogor itu dekat dgn RS Azra. Dokter jaga yg berpengalaman menemukan diagnosa: tekanan darah terlalu rendah krn darah terlalu encer.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas