Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Sujiwo Tejo Ketika Bondan Winarno Ditanya Agamanya, 'Ini Utang Rasaku ke Almarhum'

7 tahun sebelum meninggal atau sekitar 2010, almarhum Bondan Haryo Winarno pernah ditanya soal agamanya.

Penulis: Rendy Sadikin
zoom-in Cerita Sujiwo Tejo Ketika Bondan Winarno Ditanya Agamanya, 'Ini Utang Rasaku ke Almarhum'
Tribunnews.com/Kolase
Sujiwo Tejo dan Bondan Winarno. 

"Trus berdoanya gimana mbah? Sebut satu-satu? Atau cukup diimajinasikan aja?" kicau akun @ninamaghfira.

Sujiwo Tejo pun menjawab:

"Silakan kalau bisa sebut satu persatu org dlm doamu. Itu jutaan mungkin milyaran orang. Termasuk ibu2 di dapur umum waktu mantenan ortumu.. Pengangkut kayu bakarnya .. Semua berjasa dlm kelahiranmu.. Yg mungkin "seagama" atau tidak," cuit akun @sudjiwotedjo.

'Rahasia besar' Bondan

Siapa sangka, sebelum meninggal, pria yang karib dengan jargon 'Pokoke Maknyus' tersebut sempat menuliskan pesan kepada komunitasnya.

Pesan tersebut diunggah oleh pemilik akun jejaring sosial @arieparikesit.

"Beberapa saat lalu di milis @jalansutra Pak Bondan sempat buka rahasia sbb. Keluarga JSku memang menjadi sapaan kesayangan beliau di milis," kicau akun @arieparikesit.

Berita Rekomendasi

Berikut pesan Bondan Winarno di milis tersebut:

Keluarga JS-ku,

Mohon maaf bila selama beberapa hari ini saya menyembunyikan sebuah rahasia besar dari Anda semua.

Saya ceritakan sejak latar belakangnya.

1. Th 2005, dlm penerbangan SIN-JKT, saya merasakan ujung2 jari tangan kanan saya ba'al alias kesemutan. Begitu mendarat di CGK, saya telepon minta advis Dr. Sindhiarta Mulya. Saya disarankan segera menuju RS yg dkt dgn rumah saya untuk menjalani pemeriksaan MRI. Krn waktu itu saya masih tinggal di Bintaro, saya lgsg ke RS Premier Bintaro. Eh, ternyata Dr. Sindhi sudah menunggu saya di sana. Setelah MRI, saya disarankan observasi di RSP Bintaro selama 3 hari. Kesimpulan: cardiologist strongly suspected penyumbatan arteri jantung dan saya harus menjalani kateterisasi sesegera mungkin. In contrary, neurologist di RS yg sama mengatakan bahwa yg saya alami sama sekali bukanlah penyakit jantung.

2. Saya mencari second opinion di RSPI. Kesimpulan sama: cardiologist bilang harus kateterisasi segera. Neurologist RSPI juga bilang: bukan masalah jantung.

3. Dalam kebimbangan, saya tidak menjalani kateterisasi. Saya hanya minum Plavix ( pil pengencer darah) untuk menghindari penyumbatan arteri.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas