Melly Goeslaw Ceritakan Suasana Mencekam di Pengungsian Palestina
Namun, akhirnya penyanyi Opick yang ikut serta dalam rombongan akhirnya berhasil masuk ke kantor tersebut.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi sekaligus pencipta lagu Melly Goeslaw, baru saja pulang selepas mengikuti aksi kemanusiaan di pengungsian warga Palestina.
Melly pun menceritakan suasana mencekam di pengungsian yang terletak di Kilis, yakni perbatasan antara Turki dan Suriah.
Melly dan rombongan berangkat dari Turki, menuju Konya dan berlanjut ke Ankara. Mereka pun berangkat ke Killis dari Ankara menggunakan pesawat.
"Kilis itu yang lumayan mencekam ya karena masuknya juga dijaga sama banyak tentara terus hampir enggak bisa masuk kami ke sana karena memang enggak banyak yang bisa masuk ke sana," kata Melly ditemui di kediamannya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (24/12/2017).
Melly dan rombongan berkerja pun bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakt (LSM) perwakilan dari Lebanon, yakni Thariqul Hayah (Hayat Yolu) perwakilan Lebanon.
Kendati demikian, perjalanan mereka menuju kantor LSM tersebut tak mulus.
Sebab dua orang perwakilan dari mereka sempat diusir. Namun, akhirnya penyanyi Opick yang ikut serta dalam rombongan akhirnya berhasil masuk ke kantor tersebut.
"Bang Opick turun akhirnya alhamdulillah salah satu di kantor itu tahu kalau Bang Opick ini adalah penyanyi religi dari Indonesia. Akhirnya kami diperbolehkan ke penampungan di Kilis," cerita Melly.
Ibu dua anak itu bercerita, di penampungan Kilis tersedia tenda buatan yang lumayan kokoh. Menurut dia, penampungan tersebut terlihat dari aluminium. Satu tenda cukup untuk empat orang dewasa dan dua orang anak.
"Empat dewasa ini juga bukan keluarga. Mereka enggak saling kenal tadinya. Anak anaknya juga bukan anaknya, ada yang kebawa sama terangganya," katanya.
Melly yang berangkat dari tanah air pada 17 Desember 2017 itu, sebenarnya dijadwalkan baru akan pulang dari pengungsian pada hari ini.
Namun lantaran kondisi kota Beirut yang tengah berbahaya, kepulangannya dipercepat dan ia pun pulang pada Sabtu 23 Desember kemarin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.