Yakin Karir Ridho Tidak Tamat Meski Terjerat Kasus Narkotika, Sang Raja Dangdut Samakan dengan Ariel
Pedangdut Ridho Rhoma karirnya terhenti sejenak, ketika dirinya menghadapi proses hukum atas penyalahgunaan mengkonsumsi narkotika.
Editor: Anita K Wardhani
![Yakin Karir Ridho Tidak Tamat Meski Terjerat Kasus Narkotika, Sang Raja Dangdut Samakan dengan Ariel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ridho-rhoma-divonis-rehabilitasi-di-rsko-cibubur-selama-6-bulan_20170920_080156.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedangdut Ridho Rhoma karirnya terhenti sejenak, ketika dirinya menghadapi proses hukum atas penyalahgunaan mengkonsumsi narkotika.
Karir Ridho terhenti, karena ia harus mendekam didalam penjara dan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Cibubur, Jakarta Timur untuk menjalani rehablitasi.
Ayahanda Ridho, Raja Dangdut Rhoma Irama menegaskan ia sangat yakin, karir musik putranya tidak akan redup meski sudah pernah dipenjara akibat narkoba.
"Saya melihat masyarakat tidak masalah dengan Ridho ditangkap. Tidak ada gejala atau sebab untuk karir Ridho terganggu saat ini," kata Rhoma Irama ketika ditemui di kediamannya di Jalan Pondok Jaya VI, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2017) siang.
Keyakinan Rhoma terhadap karir anaknya itu dikarenakan Ridho tetap aktif menciptakan karya, selama dirinya mendekam di RSKO.
Baca: Luna Maya Lewatkan Malam Tahun Baru di Amerika Serikat, Ini yang Akan Dilakukannya
"Justru kejadian ini memacu dan membuat dia (Ridho) termotivasi (berkarya). Itu suatu pelajaran yang besar untuk dia," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Bang Haji itu menjelaskan, beberapa selebriti yang pernah masuk bui, karirnya pun tidak redup hanya karena kesalahan di masa lalu.
"Ada selebriti yang masuk ke sana (tempat rehabilitasi), biasa saja. Kayak Ariel, dia masuk (penjara) dalam kasus apa, begitu keluar, eksis lagi kan," ungkapnya.
Ksatria Bergitar itu mengungkapkan bahwa kasus narkotika tidak akan mempengaruhi eksistensi seorang selebriti atau musisi untuk terus berkarya dan menghibur masyarakat.
"Kenapa, karena masyarakat Indonesia bahkan dunia sudah tahu bahwa narkoba itu menyerang siapa saja. Narkoba itu memang musuh kemanusiaan, musuh bersama. Jadi korba korban itu adalah orang orang yang terserang oleh narkoba. Yang penting dia bukan pengedar gitu," jelasnya.
"Pengedar itu ya aktor perusak bangsa. Kalau korban justru harus kita lindungi harus kita rangkul betul. Karena masyarakat tahu bahwa ini ada dalam proxy war, kita sedang diserang untuk dihancurkan mental kita dengan berbagai macam hal negatiflah, narkoba, LGBT, segala macam," tambahnya.
Lanjut Rhoma, masyarkat sudah mulai pintar dan tidak akan menuding bahwa narkoba akan menghancurkan karir seseorang.
"Jadi masyarakat sadar itu sehingga untuk menuding seseorang itu negatif, ini berlaku global," ujar Rhoma Irama.