'Dosa-dosa' Acara Dahsyat Sebelum Insiden Donat dan TNI, dari Pelecehan Agama sampai Seksualitas
Berdasarkan penelusuran TribunJabar.co.id dari laman kpi.go.id, acara dahSyat pertama kali 'disentil' KPI pada tahun 2009.
Editor: Ravianto
“Kamu Natal nggak?” ujar Raffi. Chef Renne menjawab, “Nggak!”
Lalu Raffi bertanya, “Kamu nggak Natal ya?”
Chef Renne menjawab, Nggak, saya Islam prose*an.”
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan perlindungan anak dan remaja.
Ada juga pelanggaran saat penampilan Grup “Duo Racun” saat menyanyikan lagu berjudul “Dari Hongkong” yang menampilkan gerakan tubuh dan atau tarian erotis dengan mengeksploitasi tubuh bagian bokong dan pinggul.
Selain itu, ditampilkan adegan Limbad yang melakukan atraksi memasukkan paku ke dalam lubang hidung.
3. Imbauan Gara-gara Lirik Lagu
Pada 24 Agustus 2013, dahSyat mengundang grup band New Pulpen sebagai pengisi acara.
Lagu "Ijinkan Aku Selingkuh" dari band tersebut dianggap tidak layak untuk ditayangkan.
Dalam hal ini, KPI Pusat memberikan imbauan untuk segera melakukan evaluasi internal dan penguatan sensor internal terkait tayangan lagu tersebut.
4. Dipanggil KPI
Pihak dahSyat RCTI pernah dipanggil KPI, Senin (06/01/2014), untuk dimintai penjelasan terkait salah satu episode Dahsyat menampilkan adegan intimidasi terhadap anak kecil oleh salah satu pembawa acaranya.
Perwakilan dari Eksekutif produser Dahsyat, Yahya menjelaskan, lolosnya adegan itu karena adanya rolling tugas cameramen baru dengan cameramen yang sudah paham tentang aturan tanyangan live.
“Itu di luar kontrol kami. Acara live kami selalu ketat, terutama memberitahu semua kru bagian mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan diambil gambarnya. Hal itu terus kami lakukan sebelum acara dimulai," ujarnya.