Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kerap menunjukkan kemampuan bermusiknya di depan umum.

Ia ahli dalam memetik gitar dan bernyanyi.

Di beberapa kesempatan Budi Karya juga sering melakukan kolaborasi musik dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang lihai menabuh drum.

Seperti yang nampak di acara 'Membangun Infrastruktur yang berkeadilan' yang digelar oleh Projo, Kamis (26/1/2018).

Baca: Ketika Menteri Budi Karya dan Basuki Hadimuljono Nge-band Bareng, Ajak Penonton Joget Terajana

Keduanya Nge-band bareng usai menjadi pembicara.

Budi Karya tampil dengan gitar akustik cokelat muda yang dikalungkan dengan stripe atau tali gitar berwarna hitam.

Ditemui usai manggung, Budi Karya menceritakan kalau itu adalah gitar pribadinya yang dia beli dua tahun lalu.

"Iya itu gitar sendiri, udah dua tahun lah," tutur Budi Karya, di Ballroom Kuningan City, Kamis (26/1/2018).

Soal harga Budi sih mengaku lupa, dan menurutnya tidak memiliki harga yang bombastis.

"Agak lupa harganya, tapi gak mahal-mahal amat," ungka Budi Karya.

Menelisik lebih jauh, gitar akustik yang digunakan Menteri Perhubungan itu bermerek Yamaha seri CPX 700 II NA pabrikan Cina.

Melansir dari laman Nuansamusik.com (Kamis, 26/1/2018), gitar yang dilengkapi dengan pickup A.R.T ini dijual seharga Rp 9.000.000.

Dari ulasan pembeli gitar ini mampu menghasilkan suara yang maksimal dan natural dari resonansi body gitar atau kayu solid.

Untuk spesifikasi detilnya pada bagian atas atau tunning machine menggunakan kayu Solid Spruce, sedangkan pada bagian belakang, samping, neck, menggunakan jenis kayu Nato yang memang kerap digunakan pabrikan China.

Sedangkan papan jari dan batang gitar menggunakan kayu Rosewood.

Gitar tersebut memiliki besar body 95-115 mm (3 3/4″ – 4 1/4″), lebar Nut 43mm, panjang string 650mm, tuner Die-Cast Chrome dan Preamp System 64 1-way A.R.T.

Pada penampilannya kemarin, Budi dan Basuki membawakan empat lagu yaitu Andaikan Kau Datang kembali-Koes Ploes, Rumah Kita-God Bless, Bento-Iwan Fals, serta Terajana-Rhoma Irama.