Ratu Elizabeth Beri Sedekah di Gereja yang Bakal Jadi Lokasi Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan
Elizabeth akan menghadiri layanan 'Royal Maundy' tradisional di Kapel St George, Kastil Windsor, lokasi dimana Pangeran Harry dan Meghan menikah.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perayaan Paskah tiap tahunnya selalu dirayakan oleh Ratu Elizabeth dengan memberikan sedekah kepada rakyatnya yang tidak mampu.
Ia menghadiri kebaktian Kamis Putih Kerajaan atau disebut 'Royal Maundy' di salah satu Gereja Katedral di Inggris.
Tapi mengapa sang ratu memberikan sedekah kepada orang miskin?
Kerajaan tersebut memang biasanya menyerahkan uang Kamis Putih kepada pensiunan pria dan wanita di kawasan sekitar Katedral yang menjadi lokasi kebaktiannya.
Dikutip dari laman Express, Jumat (30/3/2018), tahun ini Elizabeth akan menghadiri layanan 'Royal Maundy' tradisional di Kapel St George, Kastil Windsor.
Lokasi tersebut merupakan gereja yang nantinya akan menjadi tempat Pangeran Harry dan aktris cantik Meghan Markle mengikat janji suci pernikahan pada musim semi ini.
Terkait uang sedekah, ada sekitar 92 pria dan 92 wanita yang menerima uang Kamis Putih dari yang Mulia Ratu Elizabeth.
Perlu diketahui, angka 92 itu memang sengaja dipilih karena setara dengan usia nenek dari Pangeran Harry saat ini.
Sedekah berupa koin tersebut merupakan alat pembayaran yang sah, namun tidak digunakan untuk pembelian secara umum.
Tradisi memberikan uang kepada orang miskin itu berasal dari abad ke-13, yakni pada masa pemerintahan Edward I.
Penerima sedekah biasanya dituntut untuk memiliki jenis kelamin yang sama dengan penguasa.
Tindakan kerendahan hati dan kemurahan hati Raja yang dilakukan pada Kamis Putih itu dimaksudkan untuk meniru kerendahan hati Yesus Kristus.
Selama perjamuan terakhir, Yesus membasuh kaki murid-muridnya dan teladan itu yang ditiru oleh Raja dan Ratu Inggris dari masa ke masa.
Hingga 1689, Raja atau Ratu memiliki tradisi yang sama, namun membasuh kaki orang miskin pada Kamis Putih di Westminster Abbey.
Namun tradisi itu akhirnya ditinggalkan setelah kematian Raja James II. (Sumber: www.express.co.uk)