Sutradara Film 22 Menit: Sebagian Hasil Penjualan Tiket Untuk Korban Bom
Pasalnya, lokasi syuting film itu berada di Jalan Thamrin, tepat di pos polisi yang menjadi lokasi aksi pengeboman Januari 2016 lalu.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah membuat macet di jalan Protokol Jakarta, pada Sabtu (21/4) film berjudul "22 Menit" mulai diperbincangkan.
Pasalnya, lokasi syuting film itu berada di Jalan Thamrin, tepat di pos polisi yang menjadi lokasi aksi pengeboman Januari 2016 lalu.
Baca: Tangisan Rafathar Ketika Harus Berpisah dengan Kucing Kesayangan, Suaranya Sampai Serak!
Baca: Ariel Heryanto: Baru Memulai Kariernya Sebagai Politikus, Tsamara Amany Sudah Dilecehkan
Sutradara film "22 Menit", Eugene Panji mengaku tidak ada opsi lain, selain menutup jalan Thamrin selama beberapa waktu. Alasannya, demi kebutuhan gambar yang benar-benar natural.
"Iya nih. Maaf kalau bikin ramai. Kebutuhan gambar supaya natural," ujarnya ketika dihubungi Tribun, Jakarta, Senin (23/4).
Eugene sedikit mengisahkan film yang rencananya akan mulai ditayangkan pada 5 Juli 2018 menndatang itu.
Film itu, mengusung genre drama-action serta diperankan beberapa artis kenamaan seperti Aryo Bayu dan Zaskia A Mecca. Mereka terjebak dalam situasi menegangkan ketika bom Thamrin terjadi. Selebihnya, Eugene meminta penonton untuk bersabar.
Lokasi film pun tersebar di Jakarta, tidak hanya di Pos Polisi Thamrin. Terdapat juga di kawasan Tebet, Bekasi dan tempat lain di Jakarta.
Hanya saja, lokasi utama untuk menunjang gambar, berada di Pos Polisi Thamrin. Proses syuting juga sudah berjalan hingga 80 persen. Eugene berharap target tayang dapat terkejar sesuai jadwal.
"Bisa lah, Sabtu-Minggu ini, kami sudah izin untuk penutupan lagi. Jadi, mohon maaf dan minta pengertiannya kepada warga Jakarta," ucapnya.
Ia menjelaskan pembuatan film 100 persen dilakukan oleh anak bangsa. Mulai dari sebelum produksi, hingga selesai.
Begitu juga dengan alat-alat dan kelengkapan yang menunjang untuk film, seperti mobil bekas yang sudah didesain sedemikian rupa, serta peledak dengan intensitas ledakan kecil. "Akan banyak mobil yang kita ledakkan nanti," katanya.
Sutradara yang sebelumnya menggarap film Naura and The Genk itu, juga mengungkapkan sebagian dari penjualan tiketnya akan diberikan kepada korban Bom Thamrin, baik yang mengalami luka, maupun meninggal.
Hal itu menjadi penting baginya, karena selama ini tidak banyak pihak yang dinilai peduli atas kehidupan korban bom di Indonesia.
"Kami sepakat sebagian penjualan tiket, akan kami sumbangkan untuk korban bom. Sebagai bentuk rasa kepedulian kami kepada mereka," jelasnya.
Selain itu, dia berharap, dari film "22 Menit" masyarakat dapat melihat masih ada pahlawan-pahlawan "kekinian" yang bisa dicontoh dari tragedi tersebut.(ryo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.