Ingin Move On, Mariah Carey Jual Cincin Tunangannya Senilai Rp. 141 Miliar
Pelantun 'Hero' itu menyimpan cincin berlian 35 karat pemberian James Packer yang diperkirakan senilai USD 10 juta atau Rp. 141 miliar.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Mariah Carey dan James Packer kandas pada 2016 lalu.
Keduanya bertunangan pada Januari 2016, tetapi mereka memutuskan berpisah setelah bertengkar saat liburan bersama di Yunani.
Alasannya, milyader asal Australia itu dikabarkan lelah mengikuti gaya hidup sang diva yang senang menghamburkan uang.
Dilansir dari CBS News, Selasa (29/5/2018), pelantun 'Hero' itu menyimpan cincin berlian 35 karat pemberian James Packer yang diperkirakan senilai USD 10 juta atau Rp. 141 miliar.
"Belakangan ini Mariah sangat vokal tentang pilihannya untuk melanjutkan hidupnya dikelilingi oleh kepositifan. Ia butuh meninggalkan kenangan emosional dan material di masa lalu, termasuk cincin pertunangan lama dari mantan pacar," kata seorang sumber dekat kepada Page Six.
Baca: Konser Mariah Carey di Candi Borobudur Bakal Megah
Mariah Carey dikabarkan secara diam-diam menjual cincin tunangan mewah itu seharga USD 2,1 juta atau Rp. 29,5 miliar kepada toko penjual perhiasan di Los Angeles.
"Pihak Mariah Carey dan penjual menandatangani perjajnian untuk merahasiakannya, tetapi penjual perhiasan saat ini menjualnya, dan hanya ada satu cincin seperti itu. Staf Mariah mengancam akan menuntut penjual jika mempublikasikan nama sang diva ke publi dan media," ungkapnya.
Sumber lain membantah jika Mariah Carey menjual cincin itu karena sedang mengalami kesulitan finansial.
"Mariah memiliki banyak rumah, berbagai katalog musiknya, banyak tur dan residensi yang sukses," sebut seorang sumber dekat.
Bulan lalu, Carey mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami gangguan bipolar. Penyanyi lagu 'Without You' memberi tahu People bahwa meskipun dia pertama kali didiagnosis pada tahun 2001, dia berani mengungkapkan hal itu karena sudah mampu mengelola kesehatan mentalnya.