Pentingnya 'Madura' Bagi Seorang Yenny Wahid
Putri dari Sinta Nuriyah Wahid itu sejenak membuat masyarakat Madura yang hadir dalam acara tersebut tertawa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Pergerakan Gusdur telah menggelar acara pentas kesenian tradisional yang menampilkan kelompok ketoprak Madura 'Ludruk Rukun Karya'.
Acara tersebut pun dihadiri oleh Yenny wahid, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gusdur.
Ia kemudian menyampaikan betapa istimewanya 'Madura' bagi dirinya.
Meskipun Yenny bukan keturunan Madura, namun ia yakin masyarakat Madura yang hadir dan mendominasi dalam acara tersebut mau membantunya menerjemahkan apa yang ditampilkan oleh Ludruk Rukun Karya.
"Kalau mayoritasnya (yang hadir di sini) sayang sama kita yang minoritas ini, pasti (bahasa ini) diterjemahkan," ujar Yenny, dalam sambutannya di Rumah Pergerakan Gusdur, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (30/12/2018).
Putri dari Sinta Nuriyah Wahid itu sejenak membuat masyarakat Madura yang hadir dalam acara tersebut tertawa.
Hal itu karena Yenny mengaku tidak mengerti sedikitpun bahasa Madura, sehingga tentunya jika masyarakat yang hadir tertawa maupun tepuk tangan, ia akan melakukan hal yang sama.
"Kalau nggak diterjemahkan ya nanti bapak ibu sekalian tertawa ya saya ikut tertawa, bapak ibu keplok-keplok, saya ikut keplok-keplok," jelas Yenny.
Sebelum menghadiri acara itu, Yenny mengaku telah mendapatkan sedikit contekan dari suaminya yang merupakan laki-laki asli Madura.
"Nah saya sebenarnya sudah dikasih tulisan sama suami saya, suami saya asli madura, bapak mertua saya asli Madura," kata Yenny.
Pernyataan Yenny kembali membuat masyarakat yang hadir tertawa lantaran perempuan yang memiliki tutur kata lembut itu mengaku 'kebingungan' jika suami, ayah dan ibu mertuanya berkumpul.
Ketika berkumpul, keluarga sang suami selalu berkomunikasi menggunakan bahasa Madura.
"Kalau di rumah (mereka) bicara bahasa Madura, saya bingung sendiri kalau semua sudah ngomong itu," tegas Yenny.
Lebih lanjut ia mengatakan tidak ada yang bisa menjadi penerjemah bagi dirinya.
Namun pernyataan itu pun kembali mengundang gelak tawa mereka yang hadir dalam acara tersebut, karena Yenny menggunakan logat Madura.
"Ndak ada penerjemah ya (logat madura)," pungkas Yenny.
Dalam acara yang juga digelar untuk mengirim doa bagi Gusdur tersebut, turut hadir pula ibunda Yenny, yakni Sinta Nuriyah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purnawirawan) Badrodin Haiti.