28 Selebritas Jadi Model Foto untuk Kampanye Pencegahan Kanker Serviks
Kasus kanker serviks terus terjadi di Indonesia. Padahal, jenis kanker ini bisa dicegah lewat vaksinasi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 28 selebritas, semua perempuan, antara lain Prilly Latuconsina, Wulan Guritno, dan Cinta Laura, menjadi model-model foto dalam pameran I am Truly Woman.
Foto-foto mereka dipamerkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks. Untuk diketahui, kasus kanker serviks terus terjadi di Indonesia. Padahal, jenis kanker ini bisa dicegah lewat vaksinasi.
Berbagai upaya edukasi pun dilakukan untuk menyadarkan masyarakat, salah satunya dengan pameran foto para selebritas.
Prilly Latuconsina, yang juga merupakan duta pencegahan kanker serviks, mengatakan masih banyak orang tidak tahu penyakit ini bisa dicegah.
Dia menceritakan pengalamannya berinteraksi dengan followers di media sosial.
Baca: Syarat Wanita Dikatakan Cantik Menurut Prilly Latuconsina
"Banyak, tuh, yang bertanya, 'Memang kanker serviks bisa divaksinasinasi? Kanker apaan yang bisa divaksinasi? Bukannya kanker itu harusnya dikemo (terapi),' dan sebagainya," cerita Prilly dalam konferensi pers pembukaan pameran foto itu di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat siang lalu (8/3/2019).
"Akhirnya aku menjelaskan satu per satu lewat direct message atau lewat chat teman-teman aku yang memang bertanya," tambahnya.
Untuk meningkatkan kesadaran publik, Prilly beserta Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) telah melakukan berbagai kampanye, dari tur ke sekolah-sekolah, sejumlah acara bincang-bincang, hingga kampanye di media sosial.
Baca: Prilly Latuconsina Belum Kepikiran Cari Duit sebagai Youtuber
Namun, berbagai upaya itu belum cukup menjangkau seluruh masyarakat, menurut dr Venita dari Yayasan Kanker Indonesia.
Vaksinasi bisa cegah kanker serviks
Berbeda dengan kanker pada umumnya, lanjut dr Venita, kanker serviks sudah diketahui penyebabnya. Penyebab tunggalnya, human papilloma virus (HPV), yang menyerang leher rahim, bisa dicegah dengan vaksin HPV.
"Banyak yang tidak tahu bahwa kita punya vaksinasi untuk kanker. Walau pun saya sudah sering tiap hari edukasi, pasti ada orang yang, 'Oh, ada ya? Oh, bisa ya?’ Kita sudah tahu faktor (kanker) yang jelas, tapi dia cari-cari faktor yang lain lagi. Padahal, (kanker) sudah jelas adalah karena virus," papar Venita.
Selain pengetahuan, ujar Venita, masalah ketersediaan vaksin dan stigma di masyarakat kadang menghalangi upaya pencegahan kanker serviks.
Dia mendorong semua perempuan segera melakukan vaksin HPV. Vaksin bisa diberikan mulai usia sembilan tahun, sementara masa paling efektif adalah umur 9-13 tahun.