Review Film Bumi Manusia
Film Bumi Manusia tayang pada Kamis, 15 Agustus 2019. Tak sedikit yang penasaran dengan film adaptasi novel karya Pramoedya Ananta Toer tersebut.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Bumi Manusia tayang pada Kamis, 15 Agustus 2019. Tak sedikit yang penasaran dengan film adaptasi novel karya Pramoedya Ananta Toer tersebut.
Sebelum menonton film besutan sutradara Hanung Bramantyo ini, ada baiknya baca review filmnya terlebih dahulu.
Film berdurasi 3 jam itu, memberikan gambaran nyata tentang bentuk rasisme yang terjadi pada awal abad 20.
Pada zaman itu ras pribumi dianggap sebagai kasta terendah, di atasnya ada ras Indo atau darah campuran Belanda dan pribumi, dan yang teratas adalah ras Belanda asli. Atau dalam film disebut Belanda Totok.
Rasisme tersebut digambarkan secara nyata dengan perlakuan yang dialami Minke tokoh utama dalam film tersebut yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan.
Baca: Hanung Bramantyo Mengaku Tak Bisa Tidur Jelang Premier Film Bumi Manusia
Minke merupakan ras pribumi, meski ia sedikit lebih terpandang karena seorang anak bupati dan bersekolah di sekolah Belanda.
Film Bumi Manusia menggambarkan dengan detail tak hanya perbedaan perlakuan terhadap ras-ras tertentu.
Akan tetapi hukum yang timpang pada masa itu, tentunya hukum yang lebih membela ras Belanda Totok.
Minke yang merupakan ras pribumi asli jatuh cinta dengan Annelies Mallemar yang seorang Indo.
Annelies sendiri merupakan anak dari seorang pribumi yakni Sarinem, seorang gundik pria Belanda bernama Herman Herman Mallemar. Orang-orang kemudian memanggil Sarinem dengan nama Nyai Ontosoroh.
Di zaman itu, julukan Nyai dianggap sama dengan budak wanita bagi si suami yang seorang Belanda Totok.
Baca: Hanung Bramantyo Akui Iqbaal Ramadhan Belagu
Kisah cinta Minke dan Annelies berjalan indah di awalnya. Meski kakak dari Annelies, Robert Mallemar tak menyukai Minke.
Perasaan Minke sudah terbalaskan oleh Annelies sejak keduanya pertama kali bertemu di kediaman Nyai Ontosoroh.