Jangan Sampai Anak Anda Dehidrasi, Kemampuan Berpikirnya Bisa Drop
Salah satu penyebab dari dehidrasi ini adalah musim kemarau. Di musim itulah seseorang rentan mengalami kekurangan cairan tubuh.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu penyebab dari dehidrasi ini adalah musim kemarau. Di musim itulah seseorang rentan mengalami kekurangan cairan tubuh.
Sebab musim kemarau membuat cuaca panas, serta udara panas dan kering yang bisa menyebabkan tubuh memproduksi banyak keringat dan akhirnya mengakibatkan dehidrasi.
Selain karena pengaruh musim kemarau, dehidrasi juga bisa disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dalam tubuh dan aktivitas olahraga yang berat, terutama saat cuaca panas.
Baca: 9 Tanda Anda Mengalami Dehidrasi
Baca: Awet Muda dengan Rutin Olahraga
Gejala yang biasanya muncul saat tubuh mengalami dehidrasi, yaitu: selalu merasa haus, mulut kering dan terasa lengket, merasa mengantuk saat siang hari, mudah lelah, dan volume urin yang dikeluarkan hanya sedikit.
Baca: Tanda Stroke yang Sering Disepelekan
Dehidrasi yang tak segera ditangani, bisa menyebabkan tubuh merasa lelah, migrain, kejang-kejang, dan pingsan.
Tak hanya itu, dehidrasi rupanya bisa membuat otak anak-anak tak bekerja secara efisien atau membuat kemampuan berpikir anak menurun.
Melansir laman The Telegraph, penelitian yang dilakukan di Institute of Psychiatry di London dan MRC Cognition and Brain Sciences Unit di Cambridge, menemukan bahwa anak-anak yang meminum segelas air sebelum mengerjakan soal ujian, dapat menyelesaikan soal dengan mudah dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak meminum air sebelum ujian.
Penelitian ini mengklaim bahwa kondisi ruang kelas yang panas, menyebabkan anak-anak mengalami dehidrasi ringan dan mempengaruhi aktivitas saraf penting di otak, sehingga akhirnya membuat anak-anak yang tak terhidrasi berusaha lebih keras untuk menyelesaikan soal.
Dr Matthew Kempton, yang memimpin penelitian di Institute of Psychiatry's Centre for Neuroimaging, mengatakan :
”Anak-anak sekolah, terutama di lingkungan yang panas, menderita dehidrasi sedang hingga parah.Penelitian kami menunjukkan bahwa dehidrasi berdampak negatif pada fungsi otak yang mendasari proses kognitif penting pada anak-anak,” ujar Dr Matthew Kempton.
Sejalan dengan penelitian tersebut, para peneliti yang karyanya diterbitkan dalam jurnal ilmiah Human Brain Mapping, juga memperingatkan bahwa dehidrasi jangka panjang atau dehidrasi yang parah, dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif otak.
Tak hanya itu, dehidrasi rupanya tak hanya mempengaruhi kinerja otak anak-anak saja.
Ternyata, dehidrasi juga dapat menyebabkan volume otak pada orang dewasa menyusut.
Hal ini lagi-lagi disebabkan oleh kurangnya asupan cairan, sehingga membuat tubuh mengalami dehidrasi serta menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, seperti : sakit kepala, kelelahan, dan bahkan depresi.
Untuk menghindari dehidrasi dan mencegah penurunan fungsi otak ini, usahakan agar tubuh tetap terhidrasi dengan cara mengonsumsi 8 hingga 12 gelas air sehari dan mengonsumsi sayuran, serta buah-buahan.