Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Noviaday Penyanyi Dangdut Modern ini Sempat Merasakan Kehidupan yang Memprihatinkan di Jakarta

Noviaday gadis asal Kalimantan Selatan ini memang terbilang nekat dan ingin mengadu nasib di Jakarta.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Noviaday Penyanyi Dangdut Modern ini Sempat Merasakan Kehidupan yang Memprihatinkan di Jakarta
dok pribadi
Noviaday 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Noviaday gadis asal Kalimantan Selatan ini memang terbilang nekat dan ingin mengadu nasib di Jakarta.

Dengan modal Rp 1 Juta saja yang hanya cukup untuk beli tiket kapal senilai RP 400 Ribu dan Rp 600 Ribu untuk bekal nge-kos Rp 500 Ribu serta sisa Rp 100 Ribu buat makan.

Noviaday, gadis kelahiran 21 November 1993 mengaku dijanjikan teman SMPnya yang memberikan pekerjaan sebagai pegawai cafe kopi dibilangan Jakarta, namun setelah sampai Jakarta no hp temannya tidak bisa dihubungi. Lalu Novi berjalan mencari kos-kosan yg senilai Rp 400-500 Ribu lantaran sisa uang nya menipis.

"Aku harus kuat dan harus mampu berusaha mencari pekerjaan yang halal dan tidak akan menerima pekerjaan yang negatif walaupun keadaan sangatlah menyedihkan. Setelah naik turun angkutan umum untuk cari kosan dan tiba tiba hp aku dicopet, sedih rasanya seperti orang tersesat di hutan tapi aku harus tetap bertahan hidup ditengah tengah ramainya kota metropolitan Jakarta ini," begitu Noviaday membuka ceritanya.

Kembali ke cerita pengalaman yang tidak mengenakan itu, Noviaday menceritakan bahwa Novi akhirnya mendapatkan kos kosan sebelum mencari selama tiga hari, di daerah Daan Mogot Jakarta pusat.

Sebatang kara Novi hidup di Jakarta dengan duit tersisa 100 dan membawa 2 pasang baju saja karena tas yg berisi banyak pakaian hilang dikapal. Lalu keesokan harinya Novi melamar kerja di rumah makan dengan jadi pelayan cuci piring dan harus memberikan jaminan KTP dan foto kopi KK ke pemilik rumah makan tersebut.

Sebelum kerja Novi selalu menangis dikamar kosan yang tidurnya beralaskan tikar karpet dan bantal, kesedihan dan perjuangan baru dimulai dan hanya makan sehari sekali walaupun makan nasi dengan mie instan saja.

BERITA REKOMENDASI

Jauh sebelum mendapatkan pekerjaan itu Novi bertahan seminggu dan selalu berjalan kaki hingga berkilo-kilo meter untuk mencari pekerjaan sedapat mungkin.

"Selama bekerja sebagai tukang cuci piring selalu dihina temen temen karena baju dan badannya bau apek karena Novi hanya berbekal dua pasang pakaian saja," tuturnya. Setelah sebulan Novi akhirnya mendapatkan upah buat beli baju bekas di tempat jual baju dipinggiran rel kereta api.

Beberapa bulan kemudian Novi bisa beli hp android yang bisa buka Facebook untuk mencari pekerjaan lain yang lebih bisa menghasilkan uang. Tiga bulan Novi bertahan hidup di Jakarta hingga tidak sadar badannya kurus dan wajah cantiknya terlihat kusam dan bau badan yang menyedihkan.

Lalu beberapa hari kemudian Novi jatuh sakit terkena maag dan tipes karena faktor kurang makan dan kecapean di pekerjaannya itu. Novi nekat pergi ke rumah sakit dan hanya membawa uang 20 ribu saja dan tidak cukup untuk menebus obat dari dokter, namun karena ada dokter yang kasihan sama Novi dan akhirnya diberi obat secara gratis.

Setelah sembuh dari penyakitnya Novi kembali mencari pekerjaan lain dan malah dikomentari diakun FB-nya suruh mencoba jadi figuran sinetron. Perjalanan dari figuran sinetron pun dijalani, hingga terus bisa berakting dengan baik dan akhirnya bertemu dengan management yang bisa membawanya jadi pesinetron dan memulai belajar jadi penyanyi. Wanita asal Kalimantan Selatan ini sudah banyak berjuang di kota Jakarta.


Keinginan Noviaday menjadi penyanyi terkenal membuatnya serius memilih genre dangdut. Ia pun berkarier di bawah naungan label musik Steel Music.

"Dengan lagu yang Novia nyanyikan, Novia yakin lagu ini cepat dikenal serta bisa mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa ada banyak kepalsuan di dunia ini, terutama di medsos zaman sekarang," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas