Penggarapan Film Satria Dewa Gatotkaca Hingga Kini Sudah Sesuai Jadwal yang Ditetapkan kata Judisari
Kekayaan cerita-cerita lokal di bumi Nusantara sudah sepantasnya terus digaungkan secara lebih luas agar pesan-pesan moral atau local wisdom yang ada
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekayaan cerita-cerita lokal di bumi Nusantara sudah sepantasnya terus digaungkan secara lebih luas agar pesan-pesan moral atau local wisdom yang ada mampu menyebar hingga generasi mendatang.
Bahkan dengan perkembangan tehnologi terkini, serta keberadaan berbagai platform, kisah-kisah lokal tersebut bisa dikemas dengan cita rasa kekinian sehingga bisa menembus dunia internasional.
Konsep untuk mengembangkan dan menyebarkan kekayaan cerita-cerita lokal yang ada di Indonesia itulah yang menjadi fokus utama rumah produksi, PT Satria Dewa Studio (SDS).
Rene Ishak selaku pemilik SDS mengatakan dengan mengandalkan konten-konten lokal yang dikembangkan secara kreatif melalui multiplatform, PT SDS yakin cerita-cerita lokal, terutama mengenai kepahlawanan, baik yang berdasarkan kisah Mahabrata dan dongeng rakyat di nusantara bisa terangkat dan menyebar dalam skala internasional yang lebih luas.
Saat ini, salah satu cerita yang sedang digarap PT SDS dalam bentuk film adalah mengenai sosok Satria Dewa Gatotkaca, salah satu pahlawan dalam kisah Mahabrata.
Penggarapan film yang dilakukan langsung oleh SDS, sudah memasuki periode produksi dengan melibatkan produser, tim pengembang cerita, dan penulisan naskah.
"Progres penggarapan film Satria Dewa Gatotkaca, hingga kini sudah sesuai jadwal yang ditetapkan. Kapasitas orang-orang yang terlibat dalam produksi ini, saya yakin sangat kompeten dan akan mampu menghasilkan film yang bermutu dan punya cita rasa internasional," ungkap produser film Satria Dewa Gatotkaca, Celerina Judisari, Senin (16/12/2019) siang.
Produksi film Satria Dewa Gatotkaca ini melibatkan Rene Ishak dan Francis Wanandi sebagai executive producer. Rene juga terlibat dalam pengembangan story bersama Rahabi Mandra Roan Anprira dan Tesadesrada Ryza. Penulis naskah oleh Rahabi Mandra.
Menurut Celerina, yang juga Sekjen APFI (Asosiasi Perusahaan Film Indonesia), pengambilan gambar untuk film Satria Dewa Gatotkaca akan mulai dilaksanakan pada April 2020 dan berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan pada November 2020, film tersebut sudah siap ditayangkan.
"Saya yakin, masyarakat Indonesia dan juga internasional akan menyukai film Satria Dewa Gatotkaca ini. Selain sosok Gatotkaca yang sudah melegenda, penggarapan film ini dikerjakan sangat serius sehingga jalan cerita dan unsur-unsur artistik yang ada didalamnya akan membuat penonton tertarik," tutur Celerina Judisari yang akrab disapa Ayie ini.
Sejalan dengan persiapan produksi filmnya, SDS juga melakukan pengembangan cerita untuk ditayangkan di Over The Top (OTT) platform. Nantinya akan ada series yang dikeluarkan untuk memperkenalkan dunia Satria Dewa kepada para penonton.
Berbagai aktivitas on-ground dan penjualan merchandise akan dilakukan guna mendukung tayangnya Satria Dewa Gatot Kaca, sehingga Satria Dewa Gatot Kaca akan menjadi akrab di dunia kekinian.