Kebanjiran, Roy Marten Relakan Barang yang Hilang dan Rusak
Kediaman Roy Marten di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur turut direndam banjir pada Rabu (1/1/2020) kemarin.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kediaman Roy Marten di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur turut direndam banjir pada Rabu (1/1/2020) kemarin.
Banjir telah surut, namun Roy Marten tak bisa menyelamatkan sejumlah perabotan rumahnya.
“Rumah kebanjiran, ya sudah mau gimana, hujannya gila begitu,” kata Roy saat dihubungi awak media, Kamis (2/1/2020).
Pada malam tahun baru yakni Selasa (13/12/2019), Roy masih menggelar acara di rumahnya.
Sekitar Rabu dini hari, air sudah mulai naik. Namun ia tak memindahkan mobil, lantaran merasa air tak akan naik lebih tinggi.
Pada Rabu pagi, ternyata air masuk ke kediamannya dan sudah mencapai 1 meter.
Baca: Difitnah Tertawakan Anies yang Tinjau Banjir, Yusuf Mansur Klarifikasi: Tergantung Siapa Ngeliat
Baca: Tanggapan Kesha Ratuliu Ketika Gubernur Anies Baswedan Disalahkan karena Jakarta Banjir
“Ada beberapa teman-teman gereja yang pada tahun baruan di rumah ikut naikin (barang-barang) ke lantai 2, tapi beberapa perabotan enggak bisa selamat ya, ya hancur lah ya. Terutama perabotan, tapi TV enggak apa-apa,” katanya.
Kini kondisi rumah Roy pun masih berantakan.
Meskipun banjir telah surut, ia masih harus membersihkan lumpur yang menempel di kediamannya.
Ayah Gading Marten itu juga harus merelakan perabotan yang hilang dan rusak.
Mobilnya pun ikut terendam.
“Ada beberapa barang yang hilang enggak tahu ke mana. Kursi-kursi di luar hilang, perabotan yang enggak sempat dinaikin ya, busuk juga kena air,” keluh dia.
Percaya Anies Baswedan
Dalam video yang tersebar melalui cuitan @leehandoko, Roy Marten sempat menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Namun, Roy menegaskan kalimatnya hanya candaan.
Atas musibah ini, Roy tidak ingin menyalahkan siapapun.
“Pertama pak Anies soal nabi Nuh itu hoaks, pak Anies enggak pernah ngucapin. Yang kedua saya enggak bermaksud untuk nyalahin siapa-siapa. Saya bercanda saja, ini loh kayak gini kondisi rumah saya, enggak pengin nyalahin siapa-siapa, karena itu bencana alam. Mau salahin siapa?,” kata dia.
“Satu hal, jangan hitung yang hilang tapi syukuri yang dapat. Ya kalau 365 hari hidup damai sejahtera, sehari kebanjiran ya fair lah saya kira. Berpikir positif aja begitu,” tambahnya.