Dulu Pendukung Jokowi, Ernest Kritik Kebijakan Presiden Hadapi Virus Corona dan Puji Langkah Anies
Ernest Prakasa mengaku kecewa dengan langkah-langkah Presiden Jokowi dalam menangani virus corona.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi liburkan sekolah selama 14 hari terhitung mulai Senin (16/3/2020).
Kebijakan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran wabah virus corona di DKI Jakarta.
Anies Baswedan meminta kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui metode jarak jauh atau di rumah.
Sutradara Ernest Prakasa mengapresiasi langkah yang diambil oleh Anies Baswedan untuk meliburkan sekolah dan menutup tempat-tempat wisata di Jakarta.
Menurutnya keputusan yang diambil oleh Anies sangat tepat untuk mencegah meluasnya virus corona.
Selain memuji, Ernest juga mengkritik cara Anies membuat keputusan tanpa berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
Tapi, Ernest mengaku kecewa dengan langkah-langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menanggulangi permasalahan ini.
Baca: Belum Berniat Lockdown Indonesia Terkait Penyebaran Virus Corona, Presiden Jokowi Puji Kepala Daerah
Meskipun ketika Pemilihan Presiden 2019 Ernest mendukung Jokowi.
Ia menjelaskan jika dirinya lebih baik menjadi pengkritik Jokowi karena kecewa dan Ernest tidak mau terus menerus mendukungnya.
Hal tersebut diungkapkan komika ini melalui akun Twitternya @ernestprakasa pada Sabtu (14/3/2020).
Berikut isi cuitannya :
Warga DKI berterimakasih pada Anies soal Corona adalah titik nadir kepercayaan pada Jokowi. Bagus lah.
Susah jadi mantan pendukung Jokowi.
Klo mau mengkritik, pasti kena olok2 kenapa dulu milih dia.
Tapi gapapa, I stand by my choice. Sebagai pemilih yang kecewa, gw memilih jadi pengkritik yang setia.
Terlepas dari faktor like/dislike, menurut gw sebagai kepala daerah, Anies harus taat pada instruksi presiden soal pengumuman satu pintu.
Bahwa dia liburin sekolah & tempat rekreasi, itu layak dipuji. Tapi bahwa dia selonongan ngumumin segala macem, itu memang layak dikritisi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengantisipasi adanya penyebaran virus corona di Jakarta.
Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah membentuk gugus khusus untuk penanganan penyebaran virus corona.
"Kami di Pemrov DKI Jakarta mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini sejak bulan Januari."
"Dinas Kesehatan langsung membentuk gugus khusus untuk merespons dan membantu rumah sakit, klinik, yang punya potensi menemukan orang dengan gejala-gejala Covid-19," ujar Anies Baswedan, dikutip dari Facebook Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Selain itu, pihaknya juga telah membentuk tim untuk memastikan seluruh jajarannya siap menangani penyebaran virus corona.
Baca: Solo KLB Corona: Kuliah Dilakukan Online dan Warga Panic Buying
"DKI membentuk tim tanggap Covid-19 sebagai usaha untuk memastikan seluruh jajaran Pemprov DKI memiliki kesiapsiagaan apabila terjadi penyebaran di Jakarta," jelasnya.
Anies Baswedan juga telah meminta jajarannya untuk terus memantau situasi penyebaran virus corona di Jakarta.
"Kita memantau, mengimbau, sesuai dengan perkembangan situasi," ungkapnya.
Gubernur meminta semua masyarakat tak perlu panik, tapi juga waspada menjaga diri.
"Kita tak ingin bertindak berlebih dan kurang, harus waspada, tak boleh panik, dan menganggap remeh," ujarnya.
Anies Baswedan menambahkan, kegiatan keramaian di Jakarta untuk sementara waktu ditiadakan.
"Kegiatan-kegiatan yang tak perlu ditiadakan, untuk mengurangi potensi penyebaran antar individu yang belum tentu merasakan gejala."
"Kurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah," kata Anies.
Imbauan tersebut bukan sebagai kebijakan untuk melakukan lockdown atau mengunci Kota Jakarta.
Namun masyarakat diimbau untuk bertanggungjawab menghentikan penyebaran virus corona.
"Kita tidak menutup Kota Jakarta, tapi kami meminta semua warga, mari ambil sikap bertanggungjawab pada diri sendiri, keluarga, dan seluruh masyarakat," imbuh Anies Baswedan.
(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Nuryanti)