Spesialnya Didi Kempot di Mata Musisi Campursari Cak Diqin, Ciptakan Lagu untuk Kenang Mendiang
Sang maestro campursari Didi Kempot dipandang sebagai sosok yang sangat luar biasa di mata legenda hidup campursari, Muhammad Sodiqin alias Cak Diqin.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Sang maestro campursari Didi Kempot dipandang sebagai sosok yang sangat luar biasa di mata legenda hidup campursari, Muhammad Sodiqin alias Cak Diqin.
Cak Diqin mengungkapkan Didi Kempot memiliki hal yang tidak mudah dimiliki musisi lain.
"Saudara saya, almarhum Didi Kempot itu luar biasa, bisa menggaet semua lapisan saya acungi jempol," ungkap Cak Diqin saat wawancara bersama Tribunnews.com, Jumat (12/6/2020).
Cak Diqin juga mengungkapkan sering sepanggung bersama Didi Kempot.
"Saya sering sepanggung dengan Didi Kempot, kebetulan pernah bikin beberapa album juga dengannya," kata Cak Diqin.
Baca: Kisah Cak Diqin, Lepas Atribut PNS Demi Jadi Seniman Utuh, Awali Karier sebagai MC Manthous
Musisi pencipta lagu Tragedi Tali Kutang tersebut mengungkapkan, apa yang dijalani Didi Kempot bisa diteladani.
"Dia pekerja yang sungguh luar baisa, prosesnya betul-betul dari nol," ungkapnya.
"Didi Kempot hijrah ke Jakarta, ngamen, dari pengamen sampai panggungan yang digemari di seluruh Indonesia," imbuh Cak Diqin.
Hingga di penghujung usianya, Didi Kempot dicintai beragam lapisan masyarakat di Indonesia.
"Itulah beliau, bisa merangkul semua masyarakat," ungkap Cak Diqin.
Diketahui kedua musisi campursari pernah saling menyanyikan karya satu sama lain.
Didi Kempot sempat menyanyikan lagu Cinta Tak Terpisahkan yang diciptakan Cak Diqin.
Baca: Pandemi Corona, Cak Diqin Jualan Masker Kain untuk Cukupi Kebutuhan
Cak Diqin pun tak jarang menyanyikan lagu Didi Kempot saat pentas.
Cak Diqin bahkan menciptakan lagu Selamat Jalan Didi Kempot yang dinyanyikan dengan sejumlah seniman untuk mengenang Didi Kempot.
Lagu tersebut dinyanyikannya bersama seniman lain yakni Dimas Tedjo, Nyimut, Jaka Surya, Ida Lala, Suji, dan Sabrina.
"Lagu ini adalah spontanitas dari kami dan sangat singkat sekali dalam waktu 4 jam bisa diselesaikan," ungkap Cak Diqin dikutip dari Youtube Mediatama.co.
Lagu ini disebut Cak Diqin mewakili seluruh seniman dan seniwati yang sangat kehilangan atas kepergian Didi Kempot.
"Didi Kempot seorang seniman yang luar biasa, dari musisi jalanan ditarik sama Allah jadi anak panggungan, dia itu sangat fleksibel, kumpul dengan tukang becak mau, kumpul dengan presiden it's ok," ujar Cak Diqin.
Baca: Cak Diqin Kapok Nyaleg, Pilih Jadi Seniman dan Bangun Pondok Pesantren di Boyolali
Berikut penggalan lirik Selamat Jalan Didi Kempot.
Tidak kusangka, tidak kuduga
Engkau menghadap Tuhan Yang Esa.
Dunia musik sangat berduka,
oh Didi Kempot artis ternama.
Selamat jalan, oh Sang Seniman
Perjuanganmu, slalu kukenang
Engkau milikku sepanjang jaman
Sang Didi Kempot, tak terlupakan
Diketahui, Didi Kempot meninggal dunia pada 5 Mei 2020 lalu di RS Kasih Ibu Surakarta, Jawa Tengah.
Adapun jenazah Didi Kempot dikebumikan di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Semasa hidup, Didi Kempot disebut telah menciptakan lagu sekira 800 lagu.
Baca: 40 Hari Didi Kempot, Banyak Peziarah dari Luar Kota Kunjungi Makam The Godfather of Broken Heart
Profil Singkat Cak Diqin
Berikut profil singkat Cak Diqin berdasar penuturan Cak Diqin dan berbagai sumber.
Nama: Muhammad Shodiqin
Nama Panggung: Cak Diqin
Tempat Tanggal Lahir: Banyuwangi, 15 April 1964
Pasangan: Nyimut Sri Lestari
Anak:
- Muhammad Fajrul Khadafi
- Muhammad Sunan Alit
- Salsabila Hananti
- Renik Nada Lokananta
Penghargaan yang Pernah Diraih:
- Penghargaan "Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah" dari AMI Awards 2006 (bersama Ami Ds).
- Rekor MURI nomor 2944 untuk pentas campursari tanpa henti 33 jam, 33 menit, 33 detik (sebagai ketua CCI, dibantu Pemerintah Kabupaten Karanganyar) tahun 2007.
- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 66 jam, memperingati HUT Bhayangkara tahun 2012 (sebagai ketua CCI, didukung Polda Jawa Tengah).
- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 73 jam, memperingati HUT TNI, tahun 2014 (sebagai ketua CCI, didukung Kodam IV/Diponegoro).
- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 90 jam, memperingati Hari Jadi Gunungkidul yang ke-185 (didukung oleh Pemda Kabupaten Gunungkidul dan 45 Grup campursari dari Gunungkidul dan sekitarnya).
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)