Tiga Bulan di Rumah, Farahdiba Fereira Nonton Film India, Sampai Matanya Alami Hal Ini
Pemain sinetron dan Film Televisi (FTV) Farahdiba Fereira (28) tidak bekerja selama virus corona atau covid-19 mewabah Indonesia tiga bulan ini.
Editor: Anita K Wardhani
Tak hanya mengurisi pekerjaan endorse dan nonton India saja, bintang film 'Gasing Tengkorak' itu juga bebersih rumah dengan menyapu, ngepel, sampai masak untuk disantap olehnya dan keluarga.
"Terus sama olahraga, main handphone, dan diet sih di rumah," ungkapnya.
Lebih lanjut, meski sedikit bosan, Farahdiba Fereira harus bisa menikmati waktunya selama di rumah saja dalam keadaan wabah virus corona atau covid-19, karena takut nantinya banyak pekerjaan sampai akhir tahun.
"Jadi memanjakan atau istilahnya mengistirahatkan diri aja di rumah dengan kegiatan yang sudah aku sebutin tadi, selama adanya virus corona atau covid-19," ujar Farahdiba Fereira.
Bingung Bayar Cicilan
Farahdiba Fereira mengatakan kalau sebelum adanya wabah virus corona atau covid-19, ia sudah menerima jadwal untuk menjalani proses syuting FTV yang berjalan pada April 2020.
Hanya saja karena rumah produksinya tidak mendapatkan izin keramaian untuk proses syuting, maka produksi FTV yang dimainkan oleh Farahdiba dibatalkan.
"Ya enggak terlalu banyak sih, ada tiga atau empat judul gitu kalau tidak salah dibatalkan karena virus corona ini," kata Farahdiba Fereira kepada Warta Kota, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/6/2020) malam.
Jika tak ada pandemi, Farah mengaku pekerjaannya untuk FTV dan sinetron cukup banyak meski tak menentu.
"Biasanya kalau setahun, misal Januari sampai Maret, pekerjaan biasa aja untuk FTV dan sinetron. Tapi setelahnya sebulan bisa full dapet kerjaan akting," ucapnya.
"Kadang juga ada untuk film layar lebar juga. Jadi enggak pasti. Terakhir aja aku sebelum ramai virus corona baru selesai syuting untuk film layar lebar di Yogyakarta," tambahnya.
Tentu hilangnya pekerjaan tiga judul FTV nya tersebut karena wabah virus corona atau covid-19, membuat dara manis kelahiran Timor Leste, 4 Desember 1991 itu kehilangan pemasukan.
"Kalau tiga judul itu ya pokoknya bisa belanja aja. Cuman karena dibatalkan, jadi bingung juga kan aku ada cicilan," ungkapnya.