Atiqah Hasiholan Anggap New Normal Keluar dari Kodratnya Manusia
Aktris Atiqah Hasiholan (38) kurang sepaham dengan konsep new normal jika memang nantinya harus dijalani olehnya dan keluarga.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Atiqah Hasiholan (38) kurang sepaham dengan konsep new normal jika memang nantinya harus dijalani olehnya dan keluarga.
Seperti diketahui, setelah tiga bulan virus corona atau covid-19 mewabah Indonesia, Pemerintah mengeluarkan wacana untuk menerapkan new normal atau normal baru yang akan dijalani semua masyarakat di Tanah Air.
Tentu penerapan new normal atau normal baru hanya meneruskan kebiasaan masyarakat Indonesia yang dilakukan selama adanya virus corona atau covid-19.
"Gua merasa Indonesia belum siap dengan new normal. Kalau diterapkan, ini kan penuh dengan doktrin nantinya. Sementara, kita masih dalam keadaan waswas dan cemas (takut)," kata Atiqah Hasiholan dalam siaran langsung instagram bersama akun amandagratiana, dikutip Warta Kota, Senin (22/6/2020).
Baca: Memulai Produksi Film di Masa New Normal, Produser Siapkan Rapid Test dan SWAB Test
Baca: Atiqah Hasiholan Kritik soal New Normal, Putri Ratna Sarumpaet Ini Mengaku Ogah Normal Kayak Gini
Atiqah menilai jika selama adanya wabah virus corona atau covid-19 ini masyarakat harus rajin menjaga kebersihan diri, hal tersebut adalah sebuah anjuran yang sudah ada sejak dirinya masih kecil.
"Prinsip hidup sehat sudah ada sejak dulu kala. Ya kita nya aja baru lakuin ditengah situasi kepepet ini, karena yang memang seharusnya kita jaga adalah kesehatan dan kebersihan," ucapnya.
"Kayak cuci tangan dan langsung mandi setelah bepergian itu bukan lah normal baru, tapi itu adalah kedisiplinan diri menjaga kesehatan dan kebersihan," tambahnya.
Hanya saja jika normal baru ditetapkan dan wajib dilakukan semua masyarakat Indonesia, yang jadi permasalahan istri aktro Rio Dewanto itu adalah masalah sosialisasi antar manusia.
Dimana dalam bersosialisasi, kodratnya manusia adalah selalu berdekatan, berpelukan, dan berjabat tangan tanpa adanya jaga jarak.
"Nah kalau harus jaga jarak disebut new normal, berarti new normal ini menjauhkan kita dari kodratnya sebagai manusia," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya ia hanya bisa menjalankan sesuatu yang memang biasa dilakukan, tapi tetap mawas diri akan virus covid-19 atau corona.
"Intinya kalau gua tetap membangun mindset positif. Jadi ya bagaimana kita mengatur pemikiran kita untuk selalu positif," ujar Atiqah Hasiholan.