Soal Kasus Carding, Boy William Dicecar 30 Pertanyaan Penyidik Polda Jatim, Akui Terima Endorsment
Presenter sekaligus YouTuber Boy William dipanggil sebagi saksi terkait kasus pembobolan kartu kredit atau carding.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Boy William juga menyebut dirinya hanya barter jasa seperti aktivitas endorse pada umumnya.
"Nggak, kita sama sekali nggak tahu. Kita hanya sebagai orang yang memiliki digital platform yang menyediakan jasa promosi buat mereka, dan mereka juga menyediakan jasa untuk kita terbang," papar Boy William.
"Jadi sama-sama barter value aja. Kita ndak tahu mereka company apa, buat kita melihat orang punya usaha mereka promosi, kita punya benefitnya, mari kita kerja sama."
"Di balik itu semua kita nggak tahu bakal seperti ini," sambungnya.
Baca: Pengakuan Boy William Soal Pemeriksaan Kasus Pembobolan Kartu Kredit, Sebut Covid-19 Jadi Penghalang
Baca: POPULER Kabar Dinda Syarif | Boy William Terseret Kasus Carding | Atta Cari Akun yang Lecehkan Aurel
Kendati demikian, Boy menyebut, sempat bertemu dengan dua orang dari pihak pengendorse.
Pertemuan tersebut untuk membicarakan kesepakatan atas jasa endorse yang ditawarkan.
"Kenal tapi sama empat pelaku nggak kenal. Saya cuma kenal sama dua dan itu pun setelah ketemuan untuk membuat deal ini. Inisial S sama M," kata Boy William.
"Kenalnya dari pekerjaan ini. Mereka ngasih saya jasa untuk terbang. Dari situ kita meeting dan kita kenal dari situ aja," ujarnya.
Boy sendiri berharap ke depannya akan lebih selektif dalam menerima endorse.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan public figure lainnya agar lebih selektif.
Baca: Kata Bagus Kahfi Soal Wonderkid Timnas Malaysia yang Masuk Nominasi Golden Boy Award
Baca: Di Masa Pandemi Tetap Kreatif, Boy William: Anak Muda Harus Punya Pikiran Pecicilan
Ia khawatir hal semacam ini akan terulang dan merugikan banyak orang, terutama pengikutnya di media sosial.
"Sekarang sih kalau melihat kayak gini, semoga semua public figure dan ini untuk saya juga, kita akan lebih selektif dalam mengambil pekerjaan dan juga mengambil endorse-an," kata Boy.
"Kita harus sadari kalau kita punya followers yang cukup luas dan dengan aku meng-endorse sebuah perusahaan yang mungkin bisa dibilang, sorry, kurang jelas, saya tidak mau followers saya ikut terjebak dalam hal itu," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)