Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Industri Film Megap-megap di Masa Pandemi, Anton Pratama Banting Setir Usaha Penyewaan Kuda

Bioskop belum diizinkan beroperasi menyusul perpanjangan. Kondisi tersebut tentunya membuat pelaku di industri film megap-megap.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Industri Film Megap-megap di Masa Pandemi, Anton Pratama Banting Setir Usaha Penyewaan Kuda
Istimewa
Anton Pratama, produser dan Importir film, itu mengalami kesulitan finansial sejak pandemi virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Bioskop belum diizinkan beroperasi menyusul perpanjangan pembatasan sosial berskala besar PSBB (PSBB) transisi hingga 13 Agustus mendatang.

Kondisi tersebut tentunya membuat pelaku di industri film megap-megap.

Anton Pratama yang dikenal sebagai  produser film dan importir film benar-benar harus putar otak agar dapur tetap mengebul.

Mau tak mau, ia harus mengupayakan hal lain di luar bidang yang selama ini dikerjakannya.

Apa itu, belum lama ini ia mengembangkan usaha baru persewaan kuda poni dan kuda besar di wilayah Ancol, Jakarta Utara dan Serpong Scientia Square.

Baca: Desa Wisata Ekang di Pulau Bintan, Tawarkan Tempat Berkuda hingga Kuliner

Ia menamakan usahanya Kezillaz. Nama itu merupakan singkatan tiga anak perempuannya buah hatinya yang bernama Kezia, Mikella dan Ellena.

Kezillaz menurut Anton juga menawarkan pada mereka yang ingin foto pre-wedding dengan latar belakang kuda sebagai objek pendukung foto romantik.

Anton Pratama, produser dan Importir film, itu mengalami kesulitan finansial sejak pandemi virus corona.
Anton Pratama, produser dan Importir film, itu mengalami kesulitan finansial sejak pandemi virus corona. (Istimewa)
Berita Rekomendasi

Yang unik, pelanggan juga dapat menyewa kuda secara online yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Baca: Ruangan Tertutup, Menonton Bioskop Masuk Kategori Kegiatan Berisiko Tinggi Terpapar Covid-19

Untuk itu, kata dia, Kezillaz bekerjasama dengan platform pembayaran online e-commerce maupun aplikasi digital, di antaranya Traveloka, Gopay dan lainnya,”jelasnya.

Ide Anton  didasari keprihatinannya lantaran sering melihat banyak penyedia jasa berkuda yang kerap “menembak” harga kepada pelanggan.

“Anak-anak sangat tertarik dengan kuda. Tapi Ketika mereka naik kuda, kerap ditembak harga oleh penyedia jasa berkuda liar yang nakal. Padahal sejumlah orangtua berpikir naik kuda tak seberapa harganya. Namun ketika bayar justru mereka dibuat kecewa. Saya pernah mengalami kejadian ini di  tempat penyewaan kuda liar di Bandung,” ungkap Anton.

Saat ini Kezillaz mampu melayani 10-20 anak di weekday dan 50-70 anak saat di weekend dengan nilai sewa Rp. 50,000/putaran. 


Sementara untuk jasa sewa untuk pemotretan Pre Wedding, biaya yang dikenakan sekitar Rp 3.500,000, termasuk groomer dan izin lokasi. 

"Lumayan untuk membuat dapur sedikit mengebul di masa seperti sekarang ini,” lanjutnya.

Selain penyewaan berkuda, Kezillaz_ juga menyediakan peralatan berkuda yang juga bisa didapatkan melalui media sosial instagram dan facebook.

Harganya cukup beragam dari yang termurah sekitar Rp 12.500,000 untuk sadel tunggang biasa. Paling mahal sadel ukir hand made koboi, yakni Rp 25 juta.

Ia berharap pengelolaan jasa penyewaan berkuda secara profesional ini meningkatkan perekonomian dan taraf hidup penyedia jasa di masa pandemi Covid-19 ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas