Kisah Dibalik Layar Film Tilik: Berawal dari Fenomena 'Ngrasani', Ini Cerita dari sang Sutradara
Film ini berangkat dari keresahan Agung sebagai sutradara terhadap budaya ngrasani (menggungjingkan orang lain) di masyarakat sosial.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Film 'Tilik' mendadak menjadi ramai diperbincangkan oleh pengguna media sosisal Twitter.
Satu di antara beberapa tokoh dalam film tersebut yang banyak dibicarakan yakni sosok Bu Tejo.
Film Tilik ini merupakan salah satu film hasil pendanaan dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta yang digarap oleh Ravacana Films.
Tilik bercerita tentang tradisi menjenguk warga desa yang sakit secara bersama-sama.
Namun, perjalanan menjenguk tersebut berubah menjadi ngrasani atau penuh gosip dan penuh petualangan bagi mereka.
Sosok Bu Tejo dihadirkan dalam cerita tersebut sebagai sosok yang senang bergosip dan tak mau kalah dengan omongan orang lain.
Sementara sosok yang menjadi bahan gosip dalam cerita itu adalah Dian.
Dian diceritakan merupakan seorang kembang desa dan banyak lelaki yang mendekatinya.
Warga desa bergunjing tentang status lajang Dian, yang mana Bu Tejo adalah orang yang paling semangat untuk bergosip mengenai Dian ini.
Dalam satu kesempatan perjalanan naik truk dalam rangka menjenguk (tilik) Bu Lurah di Rumah sakit di kota, beberapa warga berdebat tentang siapa yang bakal mempersunting Dian.
Perjalanan “tilik” menjadi penuh gosip dan petualangan bagi para warga desa yang naik truk tersebut.
Baca: Bu Tejo di Film Pendek TILIK Trending di Twitter, Instagram Pemerannya Langsung Diserbu Komentar
Kisah Dibalik Layar
Film Tilik ini disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo dan diproduseri oleh Elena Rosmeisara.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Ravacana Films di kanal YouTube-nya, diceritakan proses produksi Tilik (2018) berlangsung selama empat hari saat bulan Ramadhan di Yogyakarta.