Kisah Dibalik Layar Film Tilik: Berawal dari Fenomena 'Ngrasani', Ini Cerita dari sang Sutradara
Film ini berangkat dari keresahan Agung sebagai sutradara terhadap budaya ngrasani (menggungjingkan orang lain) di masyarakat sosial.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: bunga pradipta p
"Road movienya cukup berat, tapi cukup asik karena kita sering berpindah tempat."
"Cuma memang tantangannya itu di traffic, di alam dan segala macemnya, itu yang membuat energi untuk bikin filmya itu juga semakin besar," akunya.
"Dan koordinasi itu yang sangat penting diprioritaskan, karena memang kita berhubungan selalu jarak jauh," kata dia.
Dari film ini, ia banyak belajar dan menjadi lebih lebih dewasa ketika membuat film, karena dalam film itu manajemennya semua baru dan melibatkan banyak orang baru.
"Overall syutingnya berjalan fun, asyik dan membuat nagih sih," kata dia.
Baca: Deretan Kalimat Menohok Bu Tejo dalam Film Tilik yang Kini Viral, Dadi Wong Ki Yo Sing Solutip
Sementara itu, Elena, produser dari film Tilik menceritakan bahwa jadwal proses syuting itu sempat dikacaukan oleh hujan.
"Jadi ada momen saat proses syuting itu hujan, di hari ketiga pula yang besoknya proses syuting harus selesai,"
Namun demikian ia berhasil mengatasi dan menyiasati permasalahan tersebut
"Akhirnya kita lakukan dihari keempat, membuat speed time, yang saat itu astrada take di scane yang satu, sutradara take di scene yang lainnya," kata Elena.
Setelah proses syuting selesai, ia merasakan suasana haru ketika menyapa ibu-ibu yang terlibat dalam syuting itu.
"Jadi waktu itu aku mendatangi satu truk yang isinya ibu-ibu, mereka sambil turun, mereka udah siap untuk memeluk aku,
"Dan ternyata ada di momen mereka nangis, aku udah nggak bisa berkata-kata lagi saat itu, aku cuman bisa meluk mereka dan bilang terimakasih, itu aku cium aku meluk satu-satu mereka ditas truk," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Tio)