Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Dibalik Layar Film Tilik yang Trending di Twitter, Ide Cerita hingga Munculnya Karakter Bu Tejo

Cerita dibalik layar film Tilik yang Trending di Twitter, Ide Cerita, proses produksi , muncul karakter bu Tejo..

Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Dibalik Layar Film Tilik yang Trending di Twitter, Ide Cerita hingga Munculnya Karakter Bu Tejo
tangkapan layar youtube film Tilik
Potongan adegan film Tilik yang menampilkan Bu Tejo. Sosok yang diperankan Siti Fauziah, si nyinyir yang hobinya bergosip dalam Film Tilik viral. 

Proses produksi

Film "Tilik" akhirnya diproduksi tahun 2018 dan harus melewati proses yang cukup panjang. 

"Proses pra-nya saja untuk akhirnya menjadi naskah utuh membutuhkan waktu. Karena bekerja sama dengan Disbud DIY, ada supervisi untuk menjaga naskah tidak keluar dari koridor kebudayaan," ungkapnya.

Menurut Elen, proses supervisi naskah ini membutuhkan waktu sekirar 2-4 bulan. Kemudian syuting 4 hari, dan proses editing sekitar 2-3 bulan.

"Jadi, kalau ditotal, ada sekitar 8-9 bulan untuk akhirnya film jadi, dari proses submit naskah dan proposal ke Disbud hingga film akhirnya jadi," jelasnya.

Elen mengatakan, film "Tilik" menjadi ajang belajar bagi pembuat film. 

"Di film Tilik ini, dengan alat yang proper saat itu, dengan kru yang profesional. Semua orang profesional. Semua benar-benar bekerja sesuai tugas masing-masing. Jadi, kesulitannya lebih ke bagaimana penyesuaian kami menemukan produksi yang tepat," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Elen menyebut syuting yang tidak menetap di satu tempat sempat menimbulkan kesulitan pada koordinasi.

"Pertama kalinya kami melakukan syuting travelling, tidak ada yang menetap. Tapi, dengan penyesuaian di hari pertama, hari-hari selanjutnya pun berjalan lancar," ujarnya.

"Semua kru juga memberi insight karena beberapa sudah ada yang lebih dulu berkecimpung di dunia film," jelasnya.

Karakter Bu Tejo dan improvisasi pemain

Elen mengungkapkan, karakter Bu Tejo memang sengaja dibuat kuat, serta menjadi salah satu sentra dalam cerita. 

"Memang kami merasa Bu Tejo harus menjadi inisiator, menjadi komandan di kelompok ibu-ibu. Memang dibuat sekuat itu, senyinyir itu," jelasnya.

Menurut dia, karakter "Bu Tejo" ini diciptakan sebagai refleksi dari masyarakat Indonesia saat ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas