Sosok Bu Tejo si Doyan Gosip Viral, Sutradara dan Produser Film Tilik Bicara Kisah di Baliknya
Nama ‘Bu Tejo’ menjadi trending topic di Twitter sejak Selasa hingga Rabu (18-19/8/2020). Di timeline, ada banyak orang jengkel karena hobi gosipnya.
Editor: Anita K Wardhani
Dari alasan tersebut, Elena dan tim kemudian merilis ‘Tilik’ di YouTube dan hingga kini sudah ditonton ratusan ribu orang.
“Isu yang kami bawa sepertinya memang dibutuhkan untuk edukasi masyarakat Indonesia. Apalagi di kalangan ibu-ibu yang sangat sensitif dengan kabar hoax tanpa kroscek ulang,” tambahnya.
Baca: Kisah Dibalik Layar Film Tilik: Berawal dari Fenomena Ngrasani, Ini Cerita dari sang Sutradara
Ide Muncul Sejak 2016
Ditambahkan Elena, ide untuk membuat film ‘Tilik’ ini sebenarnya sudah ada sejak 2016. Namun, tim baru bisa mengeksekusi di tahun 2018.
“Ini sebenarnya ide dari penulis naskah, mas Bagas Sumartono. Jadi, dia melihat fenomena tilik atau menjenguk dengan menggunakan truk yang ada di Yogyakarta, sepertinya bagus jika diangkat menjadi film. Saat itu, truk masih boleh mengangkut orang,” terang Elena.
Dari fenomena tersebut, tim kemudian memiliki ide untuk membuat film berkaitan dengan jenguk-menjenguk menggunakan truk itu.
“Tapi waktu itu, kami masih merasa kayaknya ide ini terlalu mahal untuk direalisasikan. Kami filmmkaer masih belajar, masih merasa skillnya belum sejauh itu bahkan untuk syuting proper saja masih sulit,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, di tahun 2018, mereka sudah melewati banyak hal dan segera mengeksekusi ide tersebut.
“Kebetulan ada program dari Dinas Kebudayaan DIY, program dana keistimewaan yang diberikan ke pekerja seni, termasuk di ranah film. Kami submit naskah dan proposalnya kesana, kemudian mereka melakukan seleksi, pitching dan akhirnya jadilah film ini,” bebernya.
Kisah di Balik Tilik
Uniknya, Elena dan tim sempat ikut aktivitas tilik arau menjenguk dengan truk yang diinisiasi orang-orang desa.
Mereka ingin menjenguk tetangga yang sakit dengan menggunakan truk menuju RS.
“Kami sempat ikutan menjenguk dengan truk itu. Awalnya, kami lagi observasi di rumah orang yang cukup disegani di salah satu desa di Yogyakarta. Pas banget, ternyata ada warga yang ingin menjenguk warga lain di rumah sakit dengan truk,” jawab Elena.
Dari situ, Elena dan tim mulai memahami bagaimana rasanya menjenguk orang sakit dengan naik truk ke tempat tujuan.