Cerita Produser Film Tilik soal Gotrek, Sopir Truk yang Diajak Main Film, Sempat Malu-Malu
Produser film Tilik menceritakan soal tokoh Gotrek, seorang sopir truk asli yang diajak bermain film.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.
Kisah di Balik Pembuatan Film Tilik
Di balik kesuksesan film produksi Ravacana Films yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2018 ini, terdapat perjalanan panjang yang mengiringi.
Elena menyebutkan, ide cerita dalam film Tilik telah muncul sejak 2016 silam.
Menurut Elena ide tersebut muncul saat sang penulis skenario, Bagus Sumartono, melihat fenomena tilik (dalam bahasa Jawa berarti menjenguk) di Jogja.
"Itu bermula dari penulis skenario kami, Mas Bagus Sumartono, melihat fenomena tilik itu ada di rumah sakit di kota Jogja, jadi memang di kawasan kota gitu," ungkap Elena.
Ia menambahkan, saat itu Bagus melihat rombongan warga menjenguk di rumah sakit dengan menggunakan truk.
Bagus pun langsung tertarik melihat pemandangan tersebut.
"Terus menurut dia ini agak unik gitu, ternyata ada kegiatan itu sampai di kota Jogja dan waktu itu mobil truk itu masih boleh mengangkut manusia, belum ada aturan pelanggarannya gitu," bebernya.
Baca: Kisah di Balik film Tilik yang Kini Viral, Proses Produksi Hingga 9 Bulan & Para Pemain Improvisasi
Setelah itu, menurut Elena, Bagus mulai mendiskusikan idenya pada sang sutradara, Wahyu Agung Prasetyo.
Pria yang akrab disapa Agung itu kemudian menyampaikan gagasan tersebut pada Elena.
Namun, Elena mengaku saat itu, ide film 'Tilik' dirasa mahal untuk dapat direalisasikan.
"Dia (Bagus) merasa oke ini kalau ditarik ke film. Akhirnya diobrolin ide itu ke sutradara, Mas Wahyu Agung Prasetyo, lalu Mas Agung menyampaikan ke saya sebagai produsernya."
"Menurut saya waktu itu, Tilik sangat jauh sekali direalisasikan filmnya karena budget otomatis," ujar Elena.
Elena menyebutkan, ia membayangkan betapa banyaknya biaya yang diperlukan untuk memproduksi film tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.