.Feast dan The Panturas Tampil Ganas di Konser Virtual Soundstream
Soundstream mendaulat .Feast dan The Panturas untuk menutup serangkaian tayangan musik virtual akhir pekan dengan manis
Penulis: Toni Bramantoro
Selain nuansa musik yang kontras berbeda, narasi yang dibawakan oleh The Panturas juga terasa jauh lebih ringan. The Panturas mengakui bahwa proses pembuatan album yang menjadi kumpulan karya mereka sejak awal terbentuk ini tidak menemui banyak hambatan.
“Jadi tau-tau beres aja gitu. Band hoki (beruntung, red) panturas mah,” kata Abyan saat menggambarkan tantangan yang mereka hadapi.
Namun, The Panturas yang berasal dari sebuah band kampus mengakui bahwa ada banyak orang yang berjasa dalam album Mabuk Laut. Salah satunya adalah Jafar ‘Japs’ Shadiq dari Indische Party yang merekomendasikan The Panturas ke label sejak kedua band ini sempat tampil sepanggung.
“Terus waktu rekaman, Panturas juga banyak banget dikasih masukan sama Pandji, dari Sirati Dharma yang sekaligus jadi operator rekaman. Selain mereka, masih banyak lagi yang berjasa dalam album ini,” papar Abyan yang adalah gitaris sekaligus pengisi vokal dalam The Panturas.
Seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, Soundstream episode ketiga ini menampilkan kolaborasi antara .Feast dan The Panturas. Lagu Gelora yang mereka rekam bersama menjadi penutup konser virtual itu.
“Lagu ini masih sangat jarang dimainkan secara live tapi sudah menjadi salah satu top hits dari kedua band. Jadi, memang pantas untuk menjadi penutup yang manis bagi seluruh rangkaian Soundstream yang dimulai sejak tanggal 1 Agustus lalu,” kata Kukuh.
Selain itu, nama Rian Ekky Pradipta yang adalah vokalis dari d’Masiv juga menjadi salah satu kolaborator dalam episode kali ini. Ia turut tampil membawakan lagu Dalam Hitungan bersama .Feast dan mampu memberi warna berbeda.
Oscar Lolang yang menulis lirik serta mengisi vokal di lagu Arabian Playboy milik The Panturas juga turut memeriahkan gelaran Soundstream kali ini. Penampilannya yang nyentrik dan flamboyan sangat menarik untuk disaksikan.
“Tiga episode dengan tiga konsep yang berbeda telah berhasil kami tayangkan. Bagi saya, Soundstream seakan menjadi bukti akan geliat musik Indonesia yang tak pernah padam. Saya harap, Soundstream benar-benar bisa menghibur akhir pekan para penikmat musik di mana pun mereka berada,” jelas Kukuh.