Ayah lalu pergi ke ruang bayi untuk mencari tahu, ada apa dengan anakku?

Waktu seakan berhenti ketika dokter bilang kamu mengalami gangguan pernapasan.

Jantung Ayah serasa mau copot melihat perutmu bergerak naik turun dengan cepat sekali karena berusaha bernapas,” tuturnya.

Ketika baru dilahirkan, Aksa sempat mengalami gangguan pernapasan.

Menurut analisis dokter yang menangani, Aksa terlambat beradaptasi setelah lahir dari rahim.

"Diagnosis dokter, kemungkinan besar kamu terlambat beradaptasi sama dunia luar.

Mungkin kamu kaget, sedang nikmat-nikmatnya dimanja Allah SWT di alam rahim, tiba-tiba dilahirkan ke dunia yang sedang kacau balau karena COVID-19," tulisnya.

Karena kondisi khusus anaknya, Aksa terpaksa harus dibantu alat pernapasan agar ia tidak kelelahan untuk bernapas sendiri.

Untungnya, Aksa hanya membutuhkan waktu tiga hari dengan alat bantu napas ini.

Kondisi anak kedua Fedi Nuril ini pun semakin membaik dan bisa bernapas secara normal.

“Kata dokter, tubuh mungilmu harus dipasang alat bantu napas supaya tidak kelelahan.

Alhamdulillah, Dokter melepas alat bantu napasmu pada hari ketiga. Kamu sudah bisa bernapas sendiri secara normal. Kamu pun sudah bisa menyusui dan asi Ibumu lancar sekali,” tutur Fedi.

Mengetahui kondisi Aksa semakin membaik, Fedi pun mengajaknya untuk segera pulang ke rumah bertemu sang kakak, Hasan.

Ia pun berdoa agar Aksa senantiasa menjadi anak yang soleh, berbakti pada orang tua, dan dapat memberi manfaat bagi manusia lainnya.