Peduli Warga Tertinggal, Ayu Maulida Bikin Gerakan 'Senyum Desa'
Karena merasa hanya berkumpul saja, wanita yang akrab disapa Ayuma itu mengakui ia dan teman-teman perlu melakukan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan WARTAKOTALIVE.COM, ARIE PUJI WALUYO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Model Ayu Maulida Putri (23) berbagi cerita sosialnya usai memenangkan Puteri Indonesia 2020 pada 6 Maret 2020.
Selain menjalankan tugasnya sebagai Puteri Indonesia, Ayu Maulida mengaku punya sebuah gerakan sosial dengan teman-temannya yang diberi nama 'Senyum Desa'.
"Jadi gerakan Senyum Desa ini aku jalani bersama teman-teman kampus," kata Ayu Maulida dalam live streaming 'Grand Openning International Volunteer Day Festival 2020 Indonesia' di channel YouTube Jadi PNS, Minggu (11/10/2020).
Karena merasa hanya berkumpul saja, wanita yang akrab disapa Ayuma itu mengakui ia dan teman-teman perlu melakukan sesuatu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Baca: Putri Indonesia RR Ayu Maulida Putri Bicara Tentang Dunia Digital di Depan Para Milenial
Dari landasan seperti itu lah, Ayuma bersama teman-teman tergerak hatinya terjun menjalankan aksi sosial, tapi bukan ke masyarakat Kota, melainkan ke desa-desa di pelosok Indonesia.
"Selama ini fokusnya kan di Kota, nah sementarakiita lupa ada saudara kita di Desa, sangat jauh tertinggal nasibnya dengan kita yang di Kota," ucapnya.
Baca: 7 Potret Ayu Maulida Putri, Sosok Pemenang Puteri Indonesia 2020 Perwakilan dari Jawa Timur
"Dari situ kita melakukan satu kegiatan akhirnya ketagihan. Dari situ terjadilah perkumpulan yang semakin besar, sampai sekarang jadi yayasan," tambahnya.
Dara manis kelahiran Surabaya, 11 Juli 1997 itu mengakui ia dan teman-temannya tak hanya sekadar berbagi uang atau pun sembako saja.
Tapi, Ayuma juga terjun ke desa untuk mengajar, memberikan cek kesehatan gratis, membangun taman bacaan, berbagi sembako, membuka pandangan dan wawasan kepada wanita di desa yang ia kunjungi.
"Nah wanita disini khususnya ibu muda. Kenapa? Karena di desa masih tinggi tingkat pernikahan dini. Kita mencoba menekan tingkat pernikahan dini di desa tersebut dengan mereka membuka mindset (pola pikir) mereka," jelasnya.
Setelah membuka pola pikir dan wawasan kepada wanita di desa, wanita bernama lengkap Raden Roro Ayu Maulida Putri itu senang karena wanita di desa mulai punya keinginan untuk meraih cita-cita dan menyelesaikan pendidikan 12 tahun.
Ayu Maulida berharap apa yang ia ceritakan ini bisa membuka mata dermawan dan relawan, agar bisa berbuat kebaikan kepada masyarakat yang ada di Desa.
"Ya semoga mereka semua semangat berbuat kebaikan kedepannya," ujar Ayu Maulida. (Arie Puji Waluyo/ARI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.