Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Feby Febiola Berjuang Hidup di Bali dan Tak Tertarik Lagi dengan Dunia Keartisan

Menurut Feby Febiola, semua yang terjadi dalam hidupnya justru membuatnya berubah dan mendapatkan pengalaman spiritual.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Feby Febiola Berjuang Hidup di Bali dan Tak Tertarik Lagi dengan Dunia Keartisan
Instagram @febyfebiola_
Potret aktris Feby Febiola dengan rambut bondolnya. 

"Kami pindah ke Bali itu benar-benar nol. Pertama kali kami ngekos karena gue mikirnya gini, gue udah enaklah kalau di Jakarta semua harus serba glam," kata Feby.

"Terus kami mikir kami mesti jaga pengeluaran ya daripada kami jor-joran sewa rumah," sambungnya.

Setelah berpindah-pindah tempat kos, Feby Febiola akhirnya menyewa sebuah rumah kontrakan sederhana.

Ia juga sempat membuka bisnis kafe, tetapi sayangnya tidak berhasil.

"Dua sampai tiga kali kami pindah kos terus buka kafe tapi gagal, terus pindah ke rumah kontrakan yang sederhana, jangan pikir rumah kontrakannya yang bagus, ini yang biasa banget," tutur Feby.

Meski mengalami hal yang berat di awal kepindahannya ke Bali, Feby Febiola dan suami tetap berjuang melewatinya.

3. Soal penyakit kanker yang diidapnya

Berita Rekomendasi

Setelah kehidupannya mulai berjalan lancar, Feby Febiola menghadapi kenyataan bahwa ia mengidap penyakit kanker ovarium stadium 1C.

Ia telah melakukan operasi pengangkatan rahim serta memangkas habis rambutnya.

Feby Febiola berpendapat tak sedikit orang yang berprasangka buruk dengan apa yang dia alami.

"Kadang orang-orang merasa kalau misalkan ada sesuatu yang buruk terjadi, 'Wah pasti ini hidupnya penuh dengan dosa nih'. Padahal, kan belum tentu," kata Feby.

Menurut Feby Febiola, semua yang terjadi dalam hidupnya justru membuatnya berubah dan mendapatkan pengalaman spiritual.

"Maksud aku kayak orang gampang banget untuk berbicara menghakimi orang cuma karena sesuatu terjadi. Mungkin juga itu harus terjadi selama hidupnya dia supaya dia berubah, supaya dia mungkin menemukan Tuhan," ucapnya.

Perempuan kelahiran 27 Mei 1978 itu merasa penyakit yang diidapnya justru membawanya untuk berbagi pengalamannya kepada banyak orang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas