Redakan Kecemasan Diyakini Bisa Diatasi dengan Santap Makanan Tertentu, Apa Saja Itu?
Seiring ketidakpastian di masa pandemi covid-19, orang yang mengalami kecemasan meningkat.
Editor: Willem Jonata
2. Kunyit dengan sejumput lada hitam
Bahan aktif dalam kunyit yakni kurkumin dapat mengurangi kecemasan dan mengubah senyawa kimia di otak yang sesuai, serta melindungi hipokampus.
"Efek positif kurkumin pada kecemasan telah dikonfirmasi oleh penelitian pada hewan dan tiga percobaan pada manusia," ujar Naidoo.
Apabila kita tidak terlalu ahli memasak dengan menggunakan banyak varian bumbu atau rempah-rempah, cukup menambahkan kunyit dan lada hitam ke dalam kari, semur, sup, atau bahkan smoothies.
Baca juga: WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental, Apa Saja Tanda-tandanya? Ini Jawaban Psikiater
Naidoo menyarankan untuk menambahkan ¼ sendok teh kunyit dengan sejumput lada hitam ke dalam teh, sup, atau smoothies setiap hari.
"Piperine dari lada hitam mengaktifkan kurkumin dalam kunyit sehingga sangat berguna bagi otak dan tubuh," jelasnya.
3. Makanan mengandung vitamin D
Hubungan antara vitamin D dan suasana hati ternyata sangat menakjubkan.
Pada tahun 2019, sebuah penelitian menguji 51 wanita penderita diabetes dan kekurangan vitamin D, untuk melihat apakah mengonsumsi pil vitamin D setiap dua minggu akan mengubah tingkat kecemasan mereka.
Setelah enam belas minggu, dibandingkan dengan orang yang menggunakan plasebo, orang yang mengonsumsi vitamin D secara signifikan kurang merasa cemas.
"Dalam penelitian lain, vitamin D diberikan sebagai bagian dari intervensi mikronutrien kepada lebih dari 8.000 orang yang depresi dan cemas, untuk menjaga kadar vitamin D tetap tinggi dan melindungi dari kecemasan," ungkap Naidoo.
Pilihan yang baik dari makanan plant based dengan kandungan vitamin D antara lain jamur, susu kedelai, susu beras, atau susu kacang.
Selain dari makanan, vitamin D juga bisa kita dapatkan dari sinar matahari. Sebab, sekitar 80% vitamin D akan masuk ke dalam kulit kita yang terkena sinar matahari secara langsung.
Untuk itu, di masa pandemi ini kita harus tetap menemukan cara yang aman menghirup udara segar karena matahari yang masuk melalui jendela kamar tidak memberikan vitamin D.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.