Sikap Masyarakat saat Kasus Video Syur Mirip Artis Mencuat ke Publik: Antara Moralitas dan Empati
Staf Pelayanan Hukum LBH APIK Jakarta, Tuani Marpaung ikut menyanyangkan sikap masyarakat saat kasus video syur mirip artis ramai di media sosial.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
Ramainya kasus ini juga berimbas pada moralitas yang tumbuh di masyarakat.
Baca juga: Tim Forensik Kepolisian Kesulitan Analisis Wajah Pemeran Wanita di Video Syur Mirip Gisel
Terbukti, publik tidak ikut menghujat sosok laki-laki yang juga berperan dalam video tersebut.
"Karena di masyarakat masih menanam moralitas, kita lihat yang diserang perempuannya."
"Bagaimana dengan laki-laki yang ada di video itu? Masyarakat tidak melihat itu, jadi lagi-lagi perempuan lah yang rentan," kata Tuani.
Kendati banyak hujanan kritik terhadap korban, Tuani menilai ada pembelajaran baik yang terjadi.
Menurutnya, masih ada orang-orang berempati saat menanggapi kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) terhadap perempuan ini.
Baca juga: Polri Bidik Satu Akun Lagi Diduga Kuat Sebarkan Secara Masif Video Asusila Mirip Artis Gisel
Seperti melaporkan video tersebut hingga sulit dicari.
Ada juga komunitas-komunitas yang ikut menggerakan ancaman pidana pada penyebar video syur itu.
Termasuk sikap warganet yang mencoba meredam video syur di trending dengan membagikan fancam artis K-Pop secara sengaja.
"Sekarang saya melihat masyarakat sudah lebih aware untuk memutus KBGO."
"Masyarakat sudah banyak yang melek, gerakan masyarakat cukup keren untuk mendukung kasus ini," katanya.
Di sisi lain, Tuani membeberkan, LBH APIK Jakarta mencatat kasus KBGO seperti yang dialami GA ini meningkat selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Suka Sebar Video Syur Mirip Artis di Medsos? Awas Dapat Dipidana 6 Tahun Penjara, Ini Penjelasannya
Akibatnya, ruang aman bagi pengguna media sosial semakin tergerus, karena rawan terkena pelecehan.
"Kasus KBGO selama pandemi ini meningkat, tahun-tahun sebelumnya ini masih bisa dihitung jari."