Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sikap Masyarakat saat Kasus Video Syur Mirip Artis Mencuat ke Publik: Antara Moralitas dan Empati

Staf Pelayanan Hukum LBH APIK Jakarta, Tuani Marpaung ikut menyanyangkan sikap masyarakat saat kasus video syur mirip artis ramai di media sosial.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
zoom-in Sikap Masyarakat saat Kasus Video Syur Mirip Artis Mencuat ke Publik: Antara Moralitas dan Empati
GSM Arena via BolaSport
Ilustrasi video panas - Berikut ulasan tentang Staf Pelayanan Hukum LBH APIK Jakarta, Tuani Marpaung yang menyanyangkan sikap masyarakat saat kasus video syur mirip artis ramai di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Video syur mirip artis GA sempat menghebohkan publik pada Sabtu (7/11/2020) lalu.

Bahkan, nama GA sempat menjadi trending topik di media sosial selama beberapa hari.

Tidak hanya itu, nama mantan suami juga ikut ramai diperbincangkan publik.

Di balik kejadian ini, tak sedikit masyarakat menghakimi, tanpa sedikit pun berempati atas kejadian yang menimpa korban.

Staf Pelayanan Hukum LBH APIK Jakarta, Tuani Marpaung ikut menyanyangkan adanya sikap menghakimi kepada korban GA di media sosial.

Ilustrasi video panas
Ilustrasi video panas (GSM Arena via BolaSport)

Baca juga: Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel Minta Maaf, Mengaku Menyesali Perbuatannya

Menurut Tuani, menghakimi korban dalam situasi tersebut benar-benar tidak patut dilakukan.

"Tidak peduli itu siapa, kita tidak patut untuk menghakimi."

Berita Rekomendasi

"Secara tidak langsung juga bisa berpengaruh terhadap tekanan psikis GA."

"Tetapi budaya-budaya penghakiman yang selalu dilontarkan itu sering terjadi di masyarakat kita," kata Tuani kepada Tribunnews, Selasa (24/11/2020).

Merebaknya hujatan tersebut, lanjut Tuani, masyarakat menjadi kehilangan ruang aman dan nyamannya di media sosial.

Ilustrasi
Ilustrasi (Illustration by Skip Sterling)

Baca juga: Perasaan Gisel Hadapi Kasus Video Syur Mirip Dirinya, Melaney Melihatnya Lebih Tenang dan Berserah

Sebab, oknum-oknum penghujat telah mendominasi dunia maya setelah video tersebut mencuat ke publik.

"Kita tidak memiliki ruang privat, ruang aman dan nyaman karena adanya foto dan video yang beredar."

"Seandainya itu benar terjadi, masyarakat juga jangan menghujat lagi, karena setiap orang berhak berekspresi seperti apa."

"Yang salah adalah orang yang menyebarkan karena kita memiliki privasi masing-masing," ungkap Tuani.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas