IDI Sarankan Jika Pilkada Tetap Jalan, Sekolah Tatap Muka Ditiadakan
Diharapkan Pemerintah dapat mempertimbangkan dan melakukan evaluasi pada kebijakan yang ada.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyarankan, jika pemilihan kepala daerah (pilkada) tetap berlanjut maka ada baiknya sekolah tatap muka pada awal Januari 2021 ditiadakan.
Ia mengatakan, pada waktu yang hampir berdekatan ini terdapat tiga kegiatan yang dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19, yakni pilkada, libur akhir tahun, pembukaan sekolah tatap muka.
"Bila Pilkada dilanjut, maka sekolah tatap muka jangan dibuka awal Januari, agar risiko penularan secara total, yakni gabungan pilkada,libur panjang, sekolah tatap muka tidak terjadi," ujar Zubairi saat dikonfirmasi , Sabtu (5/12/2020).
Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan dan melakukan evaluasi pada kebijakan yang ada.
"Ini soal nyawa, sebelum semua kian memburuk," tambah Zubairi.
Baca juga: Tercatat 414 WNI di Malaysia Positif Covid-19, Empat di Antaranya Meninggal
Diketahui, jumlah kematian akibat Covid-19 masih meningkat termasuk pada dokter dan tenaga kesehatan.
Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperbarui jumlah kematian dokter maupun tenaga kesehatan, hingga per 5 Desember, dari Maret hingga Desember ini, terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid, yang terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.
Baca juga: Peran Penting Lembaga Pemantau Pemilu dalam Pilkada Bebas COVID-19
Sementara itu, jumlah pasien positif corona di Indonesia pada, Sabtu (5/12/2020), terkonfirmasi sebanyak 6.027 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 569.707 orang.
Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang pada hari Jumat kemarin, yang mencapai 5.803 kasus.
Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 4.271 pasien sembuh.
Adapun total kasus sembuh sebanyak 470.449 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 17.589 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 110 orang