Alasan Iyeth Bustami Ikut Pilkada Bengkalis atas Permintaan Rakyat, Mengaku Tak Pakai Money Politik
Iyeth sama sekali tidak punya cita-cita menjadi Pemimpin Daerah (Pemda) Bengkalis. Hanya saja ia ingin mewujudkan aspirasi rakyat daerah.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Warta Kota, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sederet artis Ibu Kota meramaikan ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang sudah digelar pada 9 Desember lalu.
Artis-artis tersebut diantaranya Sahrul Gunawan, Lucky Hakim, Fadia A Rafiq, serta penyanyi Iyeth Bustami yang mencalonkan diri menjadi calon Wakil Bupati Bengkalis, Riau.
Iyeth Bustami dari partai PKB itu mendampingi Calon Bupati bernama Kaderismanto dalam Pilkada Serentak 2020 Bengkalis.
Tentu banyak publik yang tidak tau mengapa Iyeth Bustami yang sudah terkenal menjadi penyanyi, mau mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2020 Bengkalis.
Suami Iyeth, Eka Sapta Nugraha angkat bicara. Ia mengaku masyarakat Bengkalis meminta istrinya menjadi Pemimpin di daerahnya.
Baca juga: Sang Suami Sebut Suara untuk Iyeth Bustami di Pilkada Bengkalis Pecah, Warga Tak Antusias
Baca juga: Suami Iyeth Bustami Menduga Ini Jadi Penyebab Perolehan Suara Paling Terakhir di Pilkada Bengkalis
"Memang masyarakat sana yang meminta mba Iyeth jadi Bupati disana. Karena mereka semua tidak percaya dengan pemimpin sebelumnya," kata Eka Sapta Nugraha ketika dihubungi melalui sambungan telepon kepada Warta Kota.
Eka menjabarkan bahwa dua pemimpin dalam dua periode sebelumnya, terjerat kasus korupsi dan ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Eka menyebut bahwa segala laporan masyarakat sampai kepada Tokoh masyarakat disana meminta wanita berusia 47 tahun itu mencalonkan diri pada Pilkada Bengkalis.
"Alasannya karena memang mba Iyeth ini cinta daerahnya dan ingin memajukan Bengkalis, tanah kelahirannya sendiri. Makanya dia mau mencalonkan diri," ucapnya.
"Jadi Iyeth ini tidak mencalonkan diri awalnya ya. Memang diminta dan akhirnya Iyeth mau," tambahnya.
Namun, diakui Eka, setelah drama politik dan situasi dilapangan, akhirnya Iyeth maju menjadi Calon Wakil Bupati mendampingi Kaderismanto yang mendaftarkan diri jadi Calon Bupati.
Butuh dua minggu untuk wanita bernama asli Sri Barat itu menerima keinginan masyarakat. Setelah meyakinkan diri, ia pun masuk kedalam peta politik Pilkada Bengkalis.
Alasan membutuhkan dua minggu memutuskan pinangan rakyat, dikarenakan Iyeth butuh mempelajari medan politik dan figur dari Kaderismanto.
"Setelah dipelajari track recordnya bersih dan bagus, oke bismillah jalan. Faktornya banyak ya termasuk money politik. Kita turun murni tidak menggunakan cara money politik," jelasnya.
Eka menegaskan kalau Iyeth sama sekali tidak punya cita-cita menjadi Pemimpin Daerah (Pemda) Bengkalis. Hanya saja ia ingin mewujudkan aspirasi rakyat daerah untuk ia menjadi Pemda disana.
"Karena situasi dan kondisi di Bengkalis sudah genting ya. Mungkin aja mba Iyeth bisa memperbaiki Bengkalish bersama Kaderismanto," ungkapnya.
Namun nasib berkata lain, dalam hasil hitung cepat dari Lembaga Survey, Iyeth Bustami dan Kaderismanto mendapatkan perolehan suara sedikit.
"Kami menerima hasil itu. Cuma kami tetap kawal hasilnya sampai keluar yang resmi. Ya masih berharap menang, tapi akan menerima jika memang hasilnya harus kalah," ujar Eka Sapta Nugraha.