Sempat Terpapar Covid-19, Dewi Perssik Alami Gejala yang Tak Biasa, Banyak Ruam di Tubuhnya
Penyanyi dangdut Dewi Perssik mengumumkan bahwa dirinya sempat terpapar virus corona beberapa waktu lalu.
Editor: Tiara Shelavie
"Kemarin mungkin karena kegiatanku yang terlalu padat akhirnya aku kecapean dan terkena covid 19."
Ruam kulit sebagai gejala Covid-19
Berkaca dari ruam kulit yang dialami pelantun "Diriku Berharga" tersebut, penelitian menunjukkan bahwa ruam kulit dianggap sebagai gejala terbaru Covid-19.
Mengutip laman covid.joinzoe.com, studi yang dipimpin para peneliti dari King's College London, Inggris, dan perusahaan ilmu kesehatan ZOE didasari oleh data 336.000 pengguna aplikasi Covid Symptom Study.
Dari data itu, para peneliti menemukan sebanyak 8,8 persen orang yang melaporkan tes swab virus corona positif mengalami ruam kulit, dibandingkan 5,4 persen orang dengan hasil tes negatif.
Hasil serupa terlihat pada 8,2 persen orang dengan ruam kulit yang belum menjalani tes virus corona, tetapi masih melaporkan gejala seperti batuk, demam, atau anosmia (kehilangan indera penciuman).
Guna menyelidiki lebih lanjut, para peneliti membuat survei online terpisah dan mengumpulkan hampir 12.000 orang dengan skin rash atau ruam kulit yang diduga terinfeksi atau sudah terinfeksi Covid-19.
Tim tersebut secara khusus mencari gambar dari orang kulit berwarna, yang saat ini kurang terwakili dalam sumber daya dermatologi.
Terima kasih kepada semua yang mengirimkan foto ruam mereka.
Sebanyak 17 persen peserta yang dites positif virus corona melaporkan ruam sebagai gejala pertama penyakit.
Di samping itu, satu dari lima orang (21 persen) yang melaporkan ruam dan sudah terkonfirmasi virus corona menyatakan bahwa ruam kulit merupakan satu-satunya gejala yang dialami mereka.
Bisakah ruam kulit akibat Covid-19 disembuhkan?
Jika Anda mengalami gejala serupa dengan yang dialami Dewi Perssik, kabar baiknya, ruam kulit akibat Covid-19 ini bisa disembuhkan.
Hal itu disampaikan dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Emil R. Fadly, SpKK, FINSDV, FAADV.
"Ruam karena superfisial atau permukaan kulit biasanya tidak permanen, bisa pulih seperti biasa," jelas dr Emil kepada Kompas.com melalui pesan singkat WhatsApp.