Film Indonesia Kini Terkena Badai Pandemi, Riri Riza Ingat Masa Kelam Bertahan Zaman Reformasi
Perfilman Indonesia sempt mengalami krisis pada tahun 1990 sampai dengan masa reformasi.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perfilman Indonesia sempt mengalami krisis pada tahun 1990 sampai dengan masa reformasi.
Hal tersebut disampaikan oleh sutradara film ternama Indonesia, Mohammad Rivai Riza atau yang dikenal Riri Riza dalam acara webinar Harian Kompas bertajuk Ruang Dialog Sinema, Senin (29/3/2021).
Riri Riza menganggap hal tersebut seperi mati suri dalam dunia perfilman, dimana semua kegiatan dan karya-karya anak bangsa tidak dapat berkembang dan mati total.
“Mati suri itu dimasa 90 an sampai reformasi, dan apa yang terjadi karena infrastruktur berproduksi film itu bisa dikatakan sangat tidak merata dan terpusat jadi hanya berada di dalam lingkungan tertentu saja, dan karena itulah kreatifitas itu tidak berkembang karya-karya juga terbatas dan kebanyakan di produksi oleh studio-studio besar di Jakarta,” katanya.
Sama halnya saat pandemi saat ini, menurutnya pandemi Covid-19 sangat amat berdampak bagi perfilman di Indonesia yang menjadi terhenti mulai dari tim produksi hingga distribusi bioskop di Indonesia.
“Tetapi tercatat dari beberapa tahun lalu yang paling berat adalah tahun ini karena yang kena itu semua lini bukanhanya produksi, investasi tapi juga distribusi bioskop, kita lumpuh betul ini kurang lebih sekitar enam sampai delapan bulan kemudian mulai tapi tidak juga signifiakan,” ujarnya.
Namun menurutnya seluruh stakeholder perfilman khushsnya di Indonesia dapat melewati masa-masa krisis semenjak masa reformasi hingga sampai saat ini.
Pria yang telah berkarir selama 23 tahun ini yakin perfilman Indonesia mampu melewati hal tersebut guna memperbaiki perekonomian lewat industri film.
“Film Indonesia seriously selalu survive menghadapi krisis-krisis ini,” katanya.
Menurutnya saat ini merupakan ujian yang paling berat, ia pun berharap semua pihak dalam perfilman dapat bertahan serta selalu memiliki kreatifitas dan semangat untuk terus bangkit.
“Sekarang ini kita sedang diuji, beberapa waktu kedepa apakah kita mampu survive, apakah kita punya kreatifitas, endurance,d an spirit untuk melawan,” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.